Beberapa jenis makanan ternyata bisa memicu alergi pada bayi. Tak perlu panik, Moms. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi alergi makanan pada bayi.
Alergi makanan muncul pada bayi akibat sistem imun tubuh merespons makanan sebagai ancaman. Reaksi imun yang berlebihan ini memicu respons buruk, mulai dari ringan hingga berat. Moms akan mengenali Si Kecil memiliki reaksi alergi atau tidak saat ia mulai mengenal makanan padat. Mulai usia 6 bulan, bayi akan mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).
Melansir dari NHS, makanan yang bisa menjadi pemicu alergi pada bayi antara lain susu sapi, telur, kacang tanah, kacang polong, lentil, kedelai, kerang terutama yang dimasak kurang sempurna, ikan, seledri, mustard, dan sulfur dioksida yang kadang ditemukan pada buah kering dan jus buah.
Gejala alergi makanan pada anak
Reaksi alergi biasanya muncul dalam hitungan menit setelah mengonsumsi makanan dengan alergen. Meski demikian, ada pula reaksi alergi yang muncul perlahan dalam hitungan jam atau hari. Berikut ini gejala alergi makanan pada anak yang kerap ditemui.
- Bersin-bersin
- Pilek atau hidung tersumbat
- Mata merah, gatal, dan berair
- Mengi dan batuk
- Ruam merah dan gatal di kulit
- Bayi dengan riwayat asma atau eksim gejalanya bisa makin parah
- Rewel
- Sakit perut, diare, atau sembelit
- Kesulitan menelan
- Bibir dan/atau lidah bengkak
- Mual dan/atau muntah.
Baca juga: Moms, Ini 5 Tanda Bayi Anda Mengalami Alergi Makanan
Cara mengatasi alergi makanan pada bayi
Moms bisa mengambil beberapa langkah ketika menemukan gejala alergi makanan pada bayi. Melansir Prevent Allergies, hentikan pemberian makanan dengan alergen dan cari pertolongan medis.
Jika bayi menunjukkan gejala ringan hingga sedang, Moms sebaiknya:
- Tetap awasi bayi dan cek apakah ada gejala anafilaksis atau gejala alergi yang berat.
- Diskusi dengan dokter tentang penggunaan antihistamin tanpa efek mengantuk untuk bayi di bawah 1 tahun. Bayi di bawah 1 tahun sebaiknya tidak diberikan antihistamin yang memicu kantuk.
Jika bayi menunjukkan tanda anafilaksis, lakukan langkah berikut ini.
- Gendong bayi dengan posisi berbaring. Jangan gendong dengan posisi tubuh bayi tegap. Moms sebaiknya tidak membiarkan bayi berjalan atau berdiri. Jika bayi kesulitan napas, biarkan ia duduk. Kalau bayi tidak sadarkan diri atau muntah, baringkan dalam posisi menyamping.
- Bawa ke dokter atau kontak ambulans untuk penanganan cepat.
Perkenalkan makanan lebih awal
Kalau beberapa makanan berpotensi memicu alergi, apakah sebaiknya tetap perlu diberikan kepada bayi? Ada anggapan bahwa Anda perlu menunggu hingga anak berusia 1 tahun untuk berkenalan dengan susu dan produk turunannya dan untuk konsumsi telur dan kacang-kacangan, berikan saat bayi berusia 1-3 tahun.
Hanya saja, American Academy of Pediatrics (AAP) menyebut bahwa memperkenalkan bayi pada alergen, salah satunya kacang tanah, lebih awal bisa mencegah alergi kacang tanah. Melansir What to Expect, jika bayi tidak punya eksim parah atau alergi makanan lain, ia bisa diberikan makanan yang mengandung telur, ikan, dan kacang tanah.
Itulah beberapa cara mengatasi alergi makanan pada bayi. Pastikan Moms selalu berkonsultasi dengan dokter untuk menyiasati kemungkinan terjadinya alergi pada Si Kecil. (M&B/Elise/RF/Foto: Pexels)