Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Dads, Ini Cara Menenangkan dengan Bijak Istri yang Marah

Dads, Ini Cara Menenangkan dengan Bijak Istri yang Marah

Saat istri Anda marah, mungkin rasanya seperti menghadapi badai yang tak terduga. Namun, penting bagi Anda sebagai suami untuk memahami bahwa kemarahan istri bukan hanya sesuatu yang perlu dihadapi, tapi juga sebuah kesempatan untuk memperkuat hubungan Anda. Karena itu, Anda perlu tahu cara menenangkan istri yang marah dengan bijak, Dads.

Perlu Anda pahami bahwa kemarahan istri sering kali adalah ekspresi dari perasaan terluka, frustrasi, atau tidak didengarkan. Sebagai suami, peran Dads adalah menjadi pasangan yang mendukung, bukan hanya untuk memadamkan emosi negatif, tapi untuk memahami apa yang sebenarnya dirasakan istri.

Berikut ini beberapa langkah efektif yang bisa Anda coba ketika menghadapi kemarahan istri, Dads.

1. Tetap tenang

Ketika seseorang marah, sering kali ada kecenderungan untuk merespons dengan emosi yang sama. Namun, ini hanya akan memperburuk situasi. Tetaplah tenang, tarik napas dalam-dalam, dan fokus pada tujuan Anda: Membantu istri merasa didengarkan dan dipahami.

Baca juga: Merasa Bingung Karena Istri Marah? Rayu Pakai 7 Cara Ini Dads!

2. Dengarkan keluh kesah istri

Saat istri marah, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menjadi pendengar yang baik, Dads. Berikan istri kesempatan untuk menyampaikan apa yang dirasakan tanpa interupsi. Jaga kontak mata, anggukkan kepala sebagai tanda Anda memperhatikan, dan jangan bermain ponsel atau melakukan aktivitas lain saat istri berbicara.

3. Tunjukkan empati

Empati adalah kunci untuk menenangkan seseorang yang marah. Tunjukkan bahwa Anda memahami dan menghargai perasaannya. Hindari kalimat seperti “Kamu terlalu sensitif” atau “Kenapa harus marah cuma karena hal seperti itu?”. Alih-laih mengatakan hal tersebut, Anda bisa katakan, “Aku paham kenapa kamu merasa seperti itu. Aku akan mencoba lebih baik lagi ke depannya.”

4. Jangan terlalu cepat memberikan solusi

Kadang, suami memiliki dorongan untuk segera menyelesaikan masalah. Namun, istri mungkin hanya ingin didengarkan, bukan langsung diberi solusi. Setelah istri selesai bicara, Anda tanyakan dengan lembut, “Apa yang bisa aku lakukan untuk membuat semuanya lebih baik?”

5. Berikan ruang jika diperlukan

Jika istri terlihat sangat marah dan tidak ingin berbicara, beri ia waktu untuk menenangkan diri. Menekan istri untuk segera berbicara justru hanya akan memperburuk situasi.

6. Ambil tindakan positif setelahnya

Setelah kemarahan mereda, jangan biarkan masalah menguap begitu saja tanpa solusi nyata. Diskusikan dengan tenang apa yang bisa dilakukan bersama untuk mencegah situasi serupa di masa depan. Contohnya, jika masalahnya berkaitan dengan pembagian tugas rumah tangga, buatlah rencana bersama untuk berbagi tugas dengan lebih adil.

Kesalahan yang harus dihindari

Selain mengetahui apa yang harus dilakukan, penting juga untuk menghindari kesalahan berikut ini, Dads.

1. Mengabaikan perasaan istri. Menganggap remeh kemarahan istri hanya akan membuatnya merasa tidak dihargai.

2. Membesar-besarkan masalah. Hindari membahas topik-topik konflik lain di luar masalah utama yang sedang dibicarakan.

3. Mencoba mendominasi percakapan. Biarkan istri menyampaikan perasaannya tanpa merasa didominasi atau dihakimi.

Itulah cara menenangkan istri yang marah dengan bijak, Dads. Sebenarnya, kunci untuk mengurangi konflik dalam rumah tangga adalah komunikasi yang terbuka dan jujur. Jangan menunggu sampai masalah menjadi besar sebelum membicarakannya. Jadwalkan waktu untuk mengobrol secara rutin dan luangkan waktu untuk quality time bersama istri Anda, Dads. (M&B/SW/Foto: Azerbaijan_stockers/Freepik)