Moms, apakah Anda merasa kesulitan untuk membuat Si Kecil tidur sendiri di kamar terpisah? Meskipun wajar buat anak untuk merasa nyaman tidur bersama orang tuanya, mengajarkan Si Kecil untuk tidur sendiri adalah langkah penting untuk mendukung perkembangan kemandiriannya.
Tidur sendiri punya banyak manfaat, baik untuk anak maupun orang tua. Selain bisa meningkatkan rasa percaya dirinya, dengan tidur sendiri Si Kecil belajar tanggung jawab, mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik, serta memberikan waktu istirahat untuk Anda, orang tuanya.
Mungkin Anda juga bertanya-tanya, mulai kapan sebenarnya anak harus tidur sendiri? Bagaimana cara melatih anak untuk tidur sendiri? Simak ulasannya berikut ini.
Ini waktunya anak tidur sendiri
Sebenarnya tidak ada "aturan baku" untuk menentukan kapan anak harus mulai tidur sendiri, karena setiap anak dan keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda. Namun, beberapa pedoman berikut bisa membantu menentukan waktu yang tepat.
1. Usia 2-3 tahun. Di usia ini, anak biasanya sudah memahami rutinitas tidur dan mulai memiliki kemampuan untuk merasa nyaman di kamar terpisah.
2. Ketika anak sudah tidak menyusui di malam hari. Ini biasanya menjadi tanda bahwa Si Kecil sudah siap untuk tidur sendiri.
3. Saat anak menunjukkan ketertarikan untuk memiliki ruang pribadi atau kasur sendiri. Perhatikan sinyal ini sebagai tanda kesiapan emosional anak.
4. Ketika orang tua merasa nyaman untuk mulai pelatihan. Anda juga butuh kesiapan, baik secara emosional maupun mental, karena proses ini akan membutuhkan kesabaran.
Baca juga: Kapan Balita akan Berhenti Tidur Siang?
Cara melatih anak untuk tidur sendiri
1. Persiapkan mentalnya
Sebelum memulai transisi, pastikan anak memahami bahwa tidur sendiri adalah bagian dari pertumbuhannya. Jelaskan manfaatnya dengan bahasa yang sederhana, seperti "Kamu akan punya kamar yang nyaman seperti tempat tidur di film favoritmu." Libatkan juga anak dalam proses memilih furnitur atau mendekorasi kamar, sehingga ia akan lebih antusias untuk tidur di kamarnya sendiri.
2. Bangun rutinitas tidur yang konsisten
Rutinitas tidur yang terjadwal membantu anak merasa tenang dan aman sebelum waktu tidur. Beberapa langkah rutinitas yang bisa dilakukan sebelum tidur misalnya mandi air hangat, membaca cerita bersama, memutar musik atau lagu pengantar tidur yang lembut, atau menggunakan lampu tidur untuk menerangi ruangan.
3. Gunakan pendekatan bertahap
Sebagian anak mungkin merasa takut tidur sendiri secara langsung. Karena itu, gunakan pendekatan bertahap seperti membiarkan Si Kecil tidur di kasur sendiri di kamar Anda terlebih dahulu sebelum pindah ke kamar terpisah dan duduk di dekat tempat tidurnya hingga ia tertidur. Secara bertahap, kurangi kehadiran Anda dengan berpindah ke luar ruangan sedikit demi sedikit setiap malam.
4. Berikan rasa aman
Rasa takut gelap atau kesepian adalah hal yang umum buat anak-anak. Untuk mengatasi ini, cobalah berikan Si Kecil boneka favorit atau selimut. Moms juga bisa memasang lampu tidur dengan desain menarik untuk mencerahkan ruangan. Ajarkan pula teknik menenangkan diri, seperti mengambil napas dalam jika ia merasa cemas.
5. Beri penguatan positif
Berikan pujian setiap kali anak Anda berhasil tidur sendiri, meskipun hanya berlaku untuk waktu yang singkat. Contohnya, "Mama bangga karena tadi malam kamu tidur sendiri. Hebat, ya!"
6. Tanggapi protes dengan tenang
Anak mungkin akan menunjukkan protes atau tantrum. Tetaplah tenang dan konsisten. Jangan menyerah dengan membawa Si Kecil kembali ke kamar Anda, karena ini akan membingungkannya dan memperlama proses adaptasi. Berikan anak rasa nyaman dengan kata-kata seperti, "Mama tetap ada di sini, tapi sekarang waktunya kamu tidur sendiri. Kamu pasti bisa!"
Mengajari anak untuk tidur sendiri tidak bisa instan. Si Kecil butuh waktu untuk bisa merasa nyaman sepenuhnya. Jangan lupa juga untuk memberikan anak dukungan emosional sepanjang proses ini, Moms. (M&B/Ayu/SW/Foto: Pvproductions/Freepik)