
Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih sering terjadi, termasuk di Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan angka obesitas yang cukup signifikan di Indonesia, dari 8% di tahun 2007 menjadi 21,8% di tahun 2018. Padahal obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
“Perlu disadari bahwa obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi,” ucap Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, yang ditemui beberapa waktu lalu dalam peringatan Hari Obesitas bersama Nutrifood.
Pemerintah telah menerbitkan Panduan Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS) pada tahun 2017 dan Permenkes mengenai pencantuman informasi gula, garam, dan lemak pada pangan olahan dan siap saji.
Cegah obesitas dengan cara ini!

Obesitas dapat dicegah sejak dini dengan menjalani pola hidup sehat. Di antaranya adalah dengan membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), membaca label kemasan pada kemasan pangan olahan, dan berolahraga secara teratur.
Pastikan Anda mengetahui batas konsumsi gula, garam, dan lemak dalam satu hari. Kemenkes telah menetapkan idealnya dalam sehari, Anda mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram, garam tidak lebih dari 50 gram, dan lemak tidak lebih dari 67 gram. Dengan membaca informasi nilai gizi yang terdapat pada label kemasan, Anda dapat membandingkan dan memilih makanan atau minuman berdasarkan kandungan gizinya.
“Banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya membaca label kemasan dengan cermat, terutama terkait kandungan gula, garam, dan lemak dalam pangan olahan. Oleh karena itu, Badan POM telah menetapkan regulasi yang mewajibkan pencantuman informasi nilai gizi pada kemasan produk ,” ucap Dwiana Andayani, Direktur Standarisasi Pangan Olahan, BPOM RI.
Menurut Dwiana, penting untuk masyarakat memperhatikan informasi nilai gizi yang mencantumkan jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi utama seperti lemak, lemak jenuh, protein, dan karbohidrat (termasuk gula), serta persentase angka kecukupan gizi (AKG) per sajian.
Setelah mengetahui dan memahami informasi nilai gizi dalam label makanan kemasan, Anda sebaiknya membatasi konsumsinya, Moms. Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes, 47,5% penduduk Indonesia mengonsumsi minimal satu jenis minuman manis setiap harinya, ditambah lagi dengan konsumsi gula dari sumber lain yang tidak terhitung.
Sementara itu, rata-rata konsumsi garam penduduk Indonesia mencapai 2764 mg/hari. Padahal batas konsumsi garam yang dianjurkan hanya 2000 mg/hari.
Menyadari meningkatnya angka obesitas, Nutrifood tidak segan memberikan dukungan kepada Kemenkes untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak.
“Kami percaya bahwa setiap orang berhak hidup sehat dan mendapatkan makanan yang sehat pula. Nutrifood menyediakan pilihan makanan lebih sehat yang bebas dan rendah gula, rendah garam, dan rendah lemak,” ucap Susana, Head of Strategic Marketing Nutrifood.
Nah, itulah beberapa cara mencegah obesitas yang bisa Anda lakukan, Moms. Ibu merupakan sosok yang banyak menentukan setiap keputusan dalam keluarga, jadi pastikan Moms membatasi gula, garam, dan lemak dalam makanan yang dikonsumsi seluruh keluarga, ya. (M&B/RF/Foto: Pexels/Dok. Nutrifood)
- Tag:
- obesitas
- pola makan sehat