Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Masalah Kesehatan yang Kerap Terjadi saat Ramadan dan Idulfitri

Masalah Kesehatan yang Kerap Terjadi saat Ramadan dan Idulfitri

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond

Di bulan Ramadan, pola makan dan pola istirahat tentu saja berubah. Meski banyak manfaat yang bisa didapatkan saat berpuasa, kenyataannya ada beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi saat Ramadan dan Idulfitri.

Salah satu masalah kesehatan tersebut di antaranya adalah masalah pencernaan. Hal ini terjadi lantaran saat puasa masyarakat cenderung mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula, konsumsi makanan dalam jumlah besar secara tiba-tiba, serta kurangnya kualitas tidur.

“Masalah pencernaan yang sering terjadi saat Ramadan, terutama pada 10 hari pertama adalah dispepsia, dengan gejala mual, kembung, dan lambung tidak nyaman,” ucap dr. Nur Aini Hanifiah, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam, yang ditemui dalam acara webinar bersama Halodoc, di Jakarta (24/3/2025).

Selanjutnya, di 10 hari kedua Ramadan, gejala-gejala tersebut umumnya mulai berkurang karena tubuh sudah mulai terbiasa dengan jadwal makan saat berpuasa. Namun, masalah pencernaan kemudian kerap dialami kembali saat pekan Idulfitri.

Berdasarkan data dari Halodoc Health & Wellness Insight 2025, ada peningkatan pembelian obat pencernaan sebesar 12% selama Idulfitri, dibandingkan rata-rata tahunan. Menurut dr. Aini ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan pencernaan selama Ramadan, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan kaya serat seperti biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan
  • Batasi asupan makanan berlemak dan gula berlebih saat sahur dan berbuka
  • Penuhi kebutuhan cairan
  • Hindari makan berlebih saat berbuka puasa
  • Tetap aktif dengan melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit
  • Tidur cukup.

Kolesterol meningkat saat Idulfitri

Data Halodoc Health & Wellness Insight 2025 juga mencatat ada peningkatan pembelian obat kolesterol sebanyak 15% dibandingkan rata-rata tahunan selama pekan Idulfitri, lho, Moms.

“Gangguan metabolik dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi akibat ketidakseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh. Untuk itu penting melakukan medical check up secara berkala guna mengetahui kondisi kesehatan saat ini. Sehingga bisa segera dilakukan tindakan pencegahan atau pengobatan yang tepat,” tambah dr. Aini.

Menyadari pentingnya tindakan pencegahan untuk menghindari penyakit metabolik, Halodoc berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang lengkap, termasuk upaya preventif seperti medical check up yang kini bisa dilakukan di rumah.

“Layanan homecare Halodoc tidak hanya memberikan hasil tes yang mudah dipahami, tapi juga menghubungkan pengguna dengan dokter untuk konsultasi lebih lanjut,” ucap Fibriyani Elastria, Chief Marketing Officer Halodoc.

Selain itu, Halodoc menyediakan layanan kuratif yang mudah diakses, seperti layanan Injeksi Happy Tummy (obat lambung) yang dapat dilakukan di rumah oleh tenaga kesehatan profesional. Layanan ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat, terutama ketika masalah pencernaan sudah mengganggu aktivitas.

Melalui kampanye #SehatTanpaCobaan, Halodoc terus berkomitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan yang tepercaya, lengkap, dan mudah diakses, terutama di momen penting seperti Ramadan dan Idulfitri. Pastikan Moms dan keluarga tetap menjaga kesehatan agar momen Lebaran menjadi makin berkesan. (M&B/RF/Foto: Pexels)