
Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond
Batuk pilek pada bayi sering menjadi kekhawatiran utama para orang tua. Meski terlihat sama, batuk pilek biasa dan batuk pilek alergi sebenarnya memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda. Memahami perbedaan keduanya sangat penting agar Anda bisa memberikan perawatan yang tepat untuk Si Kecil, Moms.
Berikut ini tanda-tanda spesifik yang membedakan keduanya, antara batuk pilek biasa dan batuk pilek alergi pada bayi, penyebabnya, dan tips untuk mengatasinya. Simak ya, Moms!
Tanda-tanda batuk pilek biasa
Batuk pilek biasa umumnya disebabkan oleh infeksi virus seperti flu atau selesma. Penyakit ini sangat umum terjadi dan muncul terutama karena sistem kekebalan bayi yang belum sepenuhnya matang dan karena tertular. Berikut ini gejala umum batuk pilek biasa pada bayi.
- Hidung tersumbat atau berair: Cairan biasanya bening pada awalnya lalu menjadi kental atau kuning.
- Demam ringan: Suhu tubuh bayi mungkin naik hingga 38-39 derajat Celsius.
- Batuk basah atau kering: Batuk sering muncul bersama pilek.
- Rewel atau sulit tidur: Bayi menjadi lebih mudah rewel karena tidak nyaman.
- Penurunan nafsu makan: Hidung tersumbat membuat Si Kecil sulit menyusu atau makan.
- Batuk pilek biasa sering kali berlangsung selama 7-10 hari dan gejalanya akan membaik seiring waktu.
Tanda-tanda batuk pilek alergi
Berbeda dengan batuk pilek biasa, batuk pilek alergi terjadi karena reaksi sistem kekebalan bayi terhadap alergen, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan. Apalagi Jika kedua orang tua memiliki alergi, kemungkinan bayi juga akan rentan terhadap alergi.
Gejala batuk pilek alergi bisa tampak mirip dengan pilek biasa, tapi cermati tanda-tanda berikut ini, Moms.
- Hidung berair yang terus-menerus: Cairan hidung biasanya encer dan tidak berubah warna.
- Bersin berulang: Bersin sering dan terjadi berkali-kali.
- Mata merah atau berair: Ini sering disertai gejala alergi lainnya.
- Batuk kering: Tidak ada dahak meski bayi tampak batuk terus-menerus.
- Tidak ada demam: Tidak seperti pilek biasa, bayi dengan alergi biasanya tidak demam.
- Gejala yang memburuk saat terpapar alergen: Misalnya, ketika bayi berada di ruangan berdebu atau dekat hewan peliharaan.
Baca juga: Awas Batuk Berkepanjangan pada Anak, Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini!
Bagaimana cara membedakan keduanya?
Untuk memastikan apakah bayi Anda mengalami batuk pilek biasa atau alergi, perhatikan beberapa poin penting berikut ini, Moms.
- Durasi gejala: Batuk pilek biasa umumnya membaik dalam waktu 7-10 hari, sedangkan alergi bisa berlangsung lebih lama, bahkan berminggu-minggu, selama alergen masih ada.
- Suhu tubuh: Demam adalah gejala umum batuk pilek biasa, tapi jarang terjadi pada bayi dengan alergi.
- Cairan hidung: Cairan hidung kental dan berubah warna sering muncul pada pilek biasa, sedangkan cairan yang encer dan jernih lebih khas pada alergi.
- Waktu kambuh: Gejala alergi sering memburuk di waktu tertentu, seperti saat terkena debu atau setelah kontak dengan hewan peliharaan.
Menangani batuk pilek biasa dan batuk pilek alergi
Untuk menangani batuk pilek biasa, ini yang perlu Anda lakukan:
- Pastikan bayi cukup menyusu untuk mencegah dehidrasi.
- Gunakan pelembap udara (humidifier) untuk membantu menjaga kelembapan udara agar saluran napas bayi tetap nyaman.
- Bersihkan hidung bayi menggunakan alat penyedot cairan hidung (nasal aspirator) atau saline spray untuk membantu bayi bernapas lebih mudah.
- Istirahatkan bayi. Biarkan Si Kecil cukup tidur agar tubuhnya bisa melawan infeksi dengan baik.
Sementara untuk menangani batuk pilek alergi, Anda perlu melakukan ini, Moms.
- Cari tahu penyebab alergi dengan bantuan dokter atau tes alergi.
- Bersihkan lingkungan dengan cara vakum karpet, lap perabotan, dan pastikan tempat tidur bebas debu.
- Gunakan filter udara untuk membantu mengurangi debu dan alergen di udara.
- Konsultasi dengan dokter. Terkadang obat antihistamin untuk bayi diperlukan, sesuai resep dokter.
Baca juga: 5 Cara Ampuh Mengatasi Batuk pada Bayi
Kapan harus ke dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika:
- Gejala tidak membaik setelah 10 hari.
- Bayi tampak kesulitan bernapas atau dada tampak cekung saat bernapas.
- Ada tanda-tanda dehidrasi seperti tidak adanya air mata saat menangis atau popok yang jarang basah.
- Batuk disertai suara mengi atau demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius).
Itulah cara membedakan bayi batuk pilek biasa dan batuk pilek alergi. Memahami perbedaan batuk pilek biasa dengan batuk pilek alergi pada bayi bisa membantu Anda memberikan perawatan yang tepat dan memastikan Si Kecil merasa nyaman. (M&B/Hana/SW/Foto: Freepik)