Berdasarkan RISKESDAS tahun 2003, sekitar 28,9% anak pada kelompok usia 5 tahun ke atas di Indonesia masih memiliki masalah gigi dan mulut. Namun, baru 35,1% yang menerima pelayanan kesehatan gigi.
“Berdasarkan fakta yang ada, para orangtua tentu perlu ambil bagian dalam edukasi kesehatan gigi dan mulut kepada anak. Dengan harapan, kebiasaan baik menjaga kesehatan gigi dapat menular ke anak lainnya,” ungkap drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc., Profesional Relationship Manajer Oral Care, Unilever Indonesia, beberapa waktu lalu.
Faktanya, banyak penyakit yang disebabkan oleh masalah kesehatan gigi. “Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kesehatan gigi sangan penting. Gigi itu secara holistik sangat berkaitan dengan bagian tubuh kita. Ternyata, seseorang yang tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut, sangat berkaitan sekali dengan beberapa penyakit seperti stroke, diabetes, hingga kelahiran prematur,” ungkap Prof. Dr. Drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.
Prof. Erri juga menambahkan, untuk mengedukasi anak menjaga kesehatan gigi perlu diperkenalkan sedini mungkin, sejak Si Kecil bisa bicara. Mengajar kebiasaan Si Kecil untuk menyikat gigi juga perlu contoh dari orangtua bagaimana menyikat gigi yang baik. Sikat gigi yang baik adalah sesudah makan dan sebelum tidur.
“Selain kebiasaan menyikat gigi, Si Kecil perlu diperkenalkan pada dokter gigi. Ajak Si Kecil memeriksakan giginya sedini mungkin, sekalipun ketika tidak sedang sakit gigi. Jangan lupa juga untuk membersihkan lidah, karena lidah memiliki pori-pori yang bisa menyimpan bakteri makanan,” tambah Prof. Erri. (Aulia/DT/dok.M&B)