Type Keyword(s) to Search
BABY

Jika Bayi Sering Haus

Jika Bayi Sering Haus

Saat bayi haus terus, kebanyakan ibu menyusui pasti akan 'menyalahkan' jumlah produksi ASI, yang mereka pikir terlalu sedikit. Padahal, ada berbagai faktor lain yang menyebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi, seperti:

Jadwal Tidak Fleksibel
Bayi baru lahir, khususnya yang pertumbuhannya lambat, harus disusui lebih sering dari jadwal 2-3 jam sekali. Oleh karena itu, jangan menunda menyusui hanya karena “belum jadwalnya”. Susui bayi Anda kapan pun ia minta dan selama apa pun waktu yang ia inginkan.

Mulut Menempel Tidak Efektif
Anda harus memastikan bahwa bayi menempelkan mulutnya secara efektif di payudara agar mendapat asupan ASI yang cukup. Apabila puting menjadi nyeri dan pecah-pecah berarti bayi tidak menempelkan mulutnya dengan benar. Kondisi ini biasanya terjadi karena bayi prematur, sakit dan memiliki masalah neurologi (otak dan saraf) yang mengganggu kemampuan mengisap, atau payudara terlalu besar.

Bayi Tidur Terlalu Lama
Tidur terlalu lama tanpa menyusu, minimal 2-3 jam sekali akan membuat bayi kekurangan asupan ASI dan menjadi kelaparan, sehingga sangat rewel di kemudian hari. Maka, tetap susui ia 2-3 jam sekali agar asupan ASI tetap terjaga.

Menyusui dengan Satu Payudara
Hanya menggunakan satu payudara yang sama setiap kali menyusui membuat produksi ASI tidak memadai dan membatasi asupan ASI yang diterima bayi. Susui bayi secara bergantian dari payudara satu ke yang lainnya.

Pasokan Belum Memadai
Jangan langsung putus asa jika pasokan ASI Anda belum memadai untuk bayi, karena payudara bisa distimulasi untuk memproduksi ASI lebih banyak. Caranya, biarkan bayi terus mengisap puting Anda, karena semakin sering diisap, produksi ASI akan terus meningkat. Saat menyusui, Anda pun harus berada dalam kondisi tenang dan nyaman.

Gaya Hidup Tidak Sehat
Mengonsumsi alkohol, rokok, dan kafein berlebihan sangat memengaruhi pasokan ASI Anda, maka berusahalah untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, hindari stres berlebihan dan selalu jaga kesehatan agar jumlah produksi ASI terus meningkat. (dina/dok.M&B)