HIV (Human Immunodefiency Immune Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga orang tersebut akan kesulitan melawan berbagai macam penyakit. Saat HIV masuk ke dalam tubuh, tidak ada tanda-tanda khusus, bahkan sebagian besar orang yang baru terinfeksi HIV tidak merasakan gejala yang jelas.
Beberapa gejala awal yang muncul biasanya dapat berupa flu ringan, sakit kepala, demam, ataupun kelelahan. Virus ini kemudian akan terus merusak sistem kekebalan tubuh hingga muncul gejala AIDS. Namun dibutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan mencapai 10 tahun sampai hal tersebut terjadi.
Minimnya pengetahuan akan HIV/AIDS membuat tidak sedikit orang jadi mengucilkan orang dengan HIV/AIDS atau ODHA karena takut tertular. Padahal, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, seseorang tidak akan tertular HIV melalui bersenggolan, menggunakan peralatan makan dan minum yang sama, atau terkena paparan batuk dan bersin ODHA. Sebab HIV tidak terdapat di dalam ludah, keringat, air seni, maupun kotoran pengidap HIV/AIDS, melainkan ditularkan melalui cairan kelamin, darah, serta ASI.
Bila seseorang dinyatakan mengidap HIV, ia akan diberikan terapi Antiretroviral (ARV) untuk menghentikan atau memperlambat reproduksi virus dalam tubuh seumur hidup dan bisa hidup sehat serta beraktivitas selayaknya orang-orang lain. Jadi, HIV/AIDS bukanlah akhir dari segalanya. (Sagar/DT/Dok. Freedigitalphotos)