Berbeda dengan selulit yang berkaitan dengan penimbunan lemak di bawah kulit dan identik dengan kelebihan berat badan, selulitis merupakan sejenis infeksi akut yang disebabkan bakteri. "Bayi umumnya terkena selulitis karena kebersihan tubuhnya kurang terjaga, digigit binatang, atau mengalami kerusakan dan luka pada kulit," jelas dr. Grace N.S. Wardhana, Sp.KK.
Saat kulit bayi terluka dan kebersihannya tidak terjaga, bakteri masuk dan berkembang hingga menyebabkan infeksi. Bakteri tersebut menyebar di bawah kulit, kemudian masuk ke dalam jaringan lunak. Untuk kasus ringan, infeksi hanya terjadi pada kulit bagian atas. Namun pada kasus yang lebih berat, infeksi dapat memengaruhi jaringan lebih dalam dan melibatkan tulang, otot, serta darah.Menurut dr. Grace, bagian tubuh bayi yang paling sering terkena selulitis adalah tungkai bagian bawah yang sedang terluka atau pernah terjadi luka.
Namun, infeksi ini juga dapat terjadi di hampir semua bagian tubuh, seperti tangan dan wajah. Gejala selulitis di antaranya terjadi kelainan pada kulit berupa kemerahan yang berbatas tegas dan agak keras, timbul tanda-tanda peradangan dan kulit yang bengkak pecah, lalu mengeluarkan nanah.Jika Si Bayi terkena selulitis,
Anda dapat merawatnya sendiri di rumah dengan mengistirahatkan bagian tubuh yang terkena selulitis dan pastikan tidak tersentuh tangan atau benda apapun yang kebersihannya tidak terjamin. Selain itu, nyamankan bayi dengan meletakkan bagian yang terinfeksi pada posisi lebih tinggi untuk mengurangi pembengkakan. Bila keluhan tidak berkurang dan terjadi demam, segera bawa ia ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan pengobatan antibiotik oral. Proses penyembuhan infeksi ini biasanya memakan waktu sekitar 7-10 hari. (Dina Christin/DC/M&B UK)