Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi janin yang ibunya merupakan perokok aktif, tetapi juga ibu perokok pasif. British Medical Journal melaporkan, semakin besar paparan asap rokok yang diterima ibu hamil, semakin besar risiko kematian, kelahiran prematur, berat lahir rendah, cacat lahir, sindrom kematian bayi mendadak, dan kehamilan di luar kandungan.
Hasil penelitian yang dilakukan Andrew Hyland, ahli epidemiologi dari Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York, AS, menemukan bahwa paparan asap yang dihirup perokok pasif, memiliki risiko yang hampir sama besarnya dengan perokok aktif. Menurut data dari Women Health Initiative (WHI), 1 dari 3 wanita (32,6 persen) yang merupakan perokok, mantan perokok, serta non perokok, pernah mengalami keguguran setidaknya 1 kali saat menjalani kehamilan. Sedangkan, 4,4 persen lainnya, bayinya pernah meninggal saat dilahirkan, dan 2,5 persen mengalami kehamilan di luar kandungan.
Studi lain yang dilakukan oleh Tobacco Control menyebutkan, wanita yang tidak pernah merokok memiliki risiko lebih rendah dibandingkan ibu yang merokok atau pernah merokok. Disebutkan pula, wanita yang merokok di usia produktif, 16 persennya pernah mengalami keguguran, 44 persen pernah mengalami bayi lahir meninggal, dan 43 persen mengalami bayi lahir di luar kandungan. (Tammy/DC/Free Digital Photos)