Menjadi entrepreneur atau berwiraswasta merupakan jawaban dari banyaknya permasalahan di dunia kerja. Sayangnya, tidak banyak orang yang memiliki keberanian menjadi entrepreneur. Itulah mengapa, Mary Mazzio, pembuat film dan pengusaha di Amerika, menegaskan betapa pentingnya menanamkan jiwa entrepreneurship kepada anak-anak.
Kesimpulan tersebut ia dapatkan setelah melakukan wawancara dengan pengusaha sukses lainnya, seperti Arthur Blank, co-founder The Home Depot dan Richard Branson, pemilik Virgin Group. Dan, berikut tips untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship pada Si Kecil.
Percaya Diri
Ajari Si Kecil untuk lebih percaya diri dengan berhenti memikirkan rasa malu terhadap orang lain. Dorong ia mengasah kemampuannya secara maksimal, agar percaya dirinya tumbuh dan ia pun berani berinteraksi dengan orang lain. Ingat! Kepercayaan diri seseorang akan muncul saat ia merasa memiliki suatu kemampuan.
Kamar Inspirasi
Kunci kesuksesan seorang entrepreneur berasal dari kemampuan mereka untuk menghasilkan dan mengolah ide-ide kreatif. Itulah mengapa, penting bagi Anda untuk membuatkan sebuah kamar inspirasi untuk Si Kecil. Katakan kepadanya, ia boleh menggunakan kamar itu untuk menuangkan segala ide dan kreativitasnya. Melalui proses ini, Si Kecil pun akan belajar untuk memecahkan masalah, menjadi lebih kreatif, dan memiliki inisiatif tinggi.
Selalu Produktif
Bekerja di perusahaan ataupun berwiraswasta memang menghasilkan uang. Namun tekankan kepada Si Kecil, uang bukan jaminan untuk kebahagiaan. Berikan pemahaman bahwa proses saat ia melakukan suatu pekerjaanlah yang paling penting. Ketika proses produktif itu terlewati dengan baik, ia pun akan merasakan kemerdekaan. Pacu pula semangat Si Kecil untuk belajar matematika dan keterampilan menulis, karena bisa digunakan untuk memenangkan rencana bisnis dengan investor.
Belajar dari Kegagalan
Seorang entrepreneur baru bisa dikatakan sukses ketika ia mampu bangkit dari kegagalan. Untuk itu, ajari Si Kecil untuk bisa menerima kegagalan dengan lapang dada dan ajak ia untuk bangkit dari kegagalan tersebut. Dengan belajar dari kegagalan, karakter Si Kecil akan menjadi lebih luas. Ia akan terpacu untuk berpikir lebih kreatif agar bisa memperbaiki kegagalan tersebut dan mencapai hasil yang lebih baik lagi. (Dina Christin/DT/Dok. M&B)