Penelitian yang dilakukan asosiasi dokter anak Amerika menyatakan bahwa memotong kulup atau kulit ujung dari kelamin laki-laki dapat mengurangi kemungkinan tertular infeksi seksual. Infeksi tersebut di antaranya HIV, infeksi saluran kemih, kanker penis, dan kanker serviks.
Penelitian tersebut dilakukan untuk menanggapi keputusan sebuah pengadilan regional di Cologne, Jerman, yang memutuskan bahwa sunat merupakan sebuah pelanggaran hak anak. Selain itu, sunat juga dinilai sebagai bentuk kekerasan fisik.
Meski baik untuk kesehatan, masalah sunat memang masih menjadi kontroversi. Asosiasi dokter anak Amerika bahkan juga pernah menentang praktek sunat ini. Tetapi setelah melakukan penelitian, mereka menemukan bahwa sunat memiliki manfaat lebih besar dibanding risikonya.
Walaupun merekomendasikan sunat, asosiasi tersebut tetap menyerahkan kebijakan orangtua untuk menyunat anaknya atau tidak, termasuk mempertimbangkan aspek agama. (Dina Christin/DC/Dok. Freedigitalphotos)
