Jika Anda selalu mengalami kelelahan yang terus-menerus, bisa jadi Anda sedang mengalami depresi atau kecemasan yang berlebih. Menurut Adam Rindfleisch, MD., dari University of Wisconsin, AS, ketika hormon serotonin di dalam otak tidak seimbang, perubahannya menjadi hormon melatonin, hormon yang berhubungan dengan waktu tidur, tidak terjadi seperti yang seharusnya dan akan berdampak langsung pada tidur dan tingkat energi Anda.
“Depresi berdampak pada banyak hal dalam kehidupan, misalnya pola tidur, motivasi berolahraga, serta bagaimana Anda memilih makanan, yang pada akhirnya akan memengaruhi tingkat energi Anda,” tuturnya, seperti dikutip dari Dailyburn.
Begitupun dengan rasa cemas, berdasarkan penelitian dari departemen psikologi University of Michigan, AS, salah satu gejala dari gangguan kecemasan umum adalah merasa kelelahan dalam jangka waktu panjang. Amy L. Doneen, ARNP, medical director of the Heart Attack & Stroke Prevention Center, menjelaskan, “Kecemasan menciptakan peringatan dalam tubuh dan meningkatkan adrenalin sehingga tubuh pun melepaskan hormon dari respons yang intens dan menyebabkan Anda kelelahan."
Jadi, jangan anggap sepele hal ini. Segeralah berkonsultasi kepada dokter dan katakan kalau Anda merasa kelelahan atau tidak lagi merasa bahagia terhadap hal apapun. Beritahu secara spesifik kepada dokter keluhan yang dirasakan sehingga ia bisa mendiagnosis apa yang menyebabkan Anda kelelahan. Jika diperlukan, Anda bisa mendapatkan obat anti-depresi untuk meningkatkan serotonin. (Sagar/DT/Dok. M&B)