Tinggi badan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya genetik dan asupan nutrisi. Menurut Jay L. Hoecker, M.D., Anggota Departement of Pediatric and Adolescent Medicine dan salah satu dokter di situs MayoClinic, sebenarnya tidak ada satu pun cara yang terbukti paling akurat untuk memprediksi tinggi badan anak ketika dewasa. Namun, setelah mempelajari ribuan anak dan orangtuanya, terbentuk sebuah rumus yang telah dikembangkan untuk membantu mengetahui pertumbuhan tinggi anak hingga mencapai potensi genetik.
Selain genetik, ada faktor lain yang juga memengaruhi tinggi badan anak yaitu nutrisi. Dalam memenuhi faktor nutrisi sebaiknya anak sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi serta banyak mengandung protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan tulangnya. Sebenarnya, tidak ada satu jenis makanan yang bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi. Sesuaikan porsi makan anak dengan piramida makanan. Sebagai gambaran, anak usia 1-3 tahun membutuhkan sekitar 1.000-1.300 kalori per hari. Ia butuh makan setidaknya 5-6 kali sehari dalam porsi yang sesuai, yakni sepertiga porsi orang dewasa, terdiri dari 3 kali makan makanan utama, 2 kali camilan, dan 1-2 kali susu.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk menjauhkan anak dari penyakit, terutama di tahun-tahun pertama hidupnya. Sering sakit parah, seperti infeksi saluran cerna, bila terakumulasi bisa mengakibatkan Si Kecil kekurangan nutrisi. Si Kecil juga sebaiknya memiliki aktivitas yang baik untuk merangsang tulang tumbuh lebih tinggi, misalnya berolahraga seperti lari dan lompat.
Anda perlu tahu bahwa anak tumbuh dengan proses yang berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Jika Anda merasa pertumbuhan Si Kecil tidak sesuai, segera konsultasikan dengan dokter. Pantau selalu penambahan tinggi dan berat badan Si Kecil sejak bayi, agar Anda segera tahu jika tumbuh-kembangnya terganggu. (OCH/ Dok. M&B UK)
- Tag:
- tinggi badan anak