Sebuah studi terbaru yang dilakukan para peneliti di Amerika Serikat, menemukan bahwa tingkat aktivitas seseorang yang menurun dalam 20 tahun terakhir, memicu kenaikan nilai Body Mass Index (BMI). Penurunan tingkat aktivitas ini berhubungan dengan olahraga. Para peneliti menyebutkan bahwa kurangnya aktivitas olahragalah yang menyebabkan kenaikan penderita obesitas di dunia, terutama di kalangan wanita.
Hasil penelitian ini mematahkan banyak pendapat yang beranggapan bahwa asupan jumlah kalori merupakan faktor utama untuk peningkatan obesitas di dunia. Namun, hasil studi yang telah di publikasikan dalam American Journal of Medicine ini mengungkapkan bahwa kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor paling utama untuk kasus obesitas di dunia disusul nilai asupan kalori.
Sebelumnya, studi ini menemukan bahwa 2 dari 3 orang dewasa di Inggris tak mampu menjalani pola hidup sehat. Dampaknya 2 per 3 pria dan hamper 6 dari 10 wanita di Inggris mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Di Amerika, melalui data dari National Health and Nutrition Examination Survey, ditemukan bahwa jumlah wanita yang kurang berolahraga meningkat, yaitu 19,1 persen pada 1994 menjadi 51,7 persen pada 2010. Di Indonesia sendiri tercatat ada sekitar 21,7 persen orang dewasa mengalami obesitas menurut data Riset Kesehatan Indonesia tahun 2010. (OCH/Dok. FreeDigitalPhotos)
- Tag:
- kurang olahraga
- obesitas