Guru menjadi orangtua bagi Si Kecil di sekolah. Karenanya, hubungan yang baik antara Anda dan guru Si Kecil sangat diperlukan. Jika Anda bisa bersahabat dengan guru, anak akan mendapat banyak keuntungan. Berikut beberapa trik mudah untuk menjalin persahabatan dengan guru Si Kecil.
1. Jangan menganggap guru memiliki tanggung jawab penuh untuk mendidik Si Kecil. Sebaiknya, Anda menempatkan guru sebagai partner Anda dalam membentuk karakter Si Kecil yang baik. Ada beberapa orangtua yang menyalahkan guru di sekolah ketika Si Kecil tiba-tiba melakukan sesuatu yang tak berkenan. Padahal sebenarnya, orangtua tetap memegang tanggung jawab penuh dengan pendidikan anaknya.
2. Guru berharap Anda akan mengajukan beribu pertanyaan seputar perkembangan Si Kecil di sekolah, tapi usahakan untuk tidak bertanya dengan nanda interogasi. Menurut Erika V. Shearin Karres, EdD, penulis A+ Teachers: How to Empower Your Child’s Teacher, and Your Child, to Excellence hal ini justru akan membuat hubungan Anda berdua menjadi kaku. Lebih baik, ajukan beberapa pertanyaan yang bisa menimbulkan kesan bahwa Anda bagian dari tim yang ingin bekerja sama dalam mendidik Si Kecil. Ciptakan kesan baik pada pertemuan pertama. Anda mungkin bisa memulai percakapan dengan melontarkan pujian, seperti, “Saya benar-benar suka cara Anda mendekorasi ruang kelas.” Lalu, ajukan pertanyaan yang terfokus pada kolaborasi: “Bagaimana saya bisa membantu untuk kelas ini? Boleh saya menyumbang sejumlah perlengkapan yang mungkin Anda butuhkan?”
3. Guru perlu waktu untuk mengenal anak Anda dan mengidentifikasi perilaku unik serta gaya belajarnya. Untuk bisa memahami semua itu, guru memerlukan beberapa kali trial and error dan tentu saja waktu. Berikan waktu untuk proses adaptasi ini. Bantu guru untuk lebih mengenal Si Kecil dengan memberitahu kebiasaan, kesukaan, atau hal yang tak disukai Si Kecil.
4. Menurut Joyce L. Epstein, PhD, direktur Center on School, Family, and Community Partnership di Johns Hopkins University, Baltimore, Anda juga sebaiknya memberitahu guru jika ada perubahan di rumah yang bisa membawa dampak pada perilaku anak di dalam kelas, misalnya saat anggota keluarga sedang sakit atau terjadi perceraian.
5. Jika Anda melihat ada masalah, jadwalkan pertemuan dengan guru yang bersangkutan, termasuk jika anak Anda tampak tidak betah di sekolah. Jangan tunggu hingga masalah memuncak untuk membicarakan hal ini. (OCH/ Dok.M&B UK)