Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Imelda Fransisca: Tantangan Ibu Modern

Imelda Fransisca:  Tantangan Ibu Modern

Menjadi perempuan di zaman modern menurut Imelda Fransisca banyak keuntungannya. “Perempuan punya banyak pilihan hidup: bisa meniti karier setinggi-tingginya, menjadi ibu rumah tangga, atau menjalankan kedua peran itu sebaik-baiknya. Bayangkan di zaman dahulu kala, jangankan berkarier, punya hak untuk memberi pendapat saja, tidak,” kata Imelda.

 

Miss Indonesia 2005 ini mengerti juga ketika situasi memberi begitu banyak pilihan, tidak mudahlah untuk memutuskan mana yang harus dilakoni.

 

“Saya juga sempat galau ketika memutuskan berhenti berkarier, sebab karier saya sebagai presenter televisi sedang cemerlang. Saya bahkan mendapat tawaran acara menarik tetapi saya kemudian merasa ada yang hilang di dalam diri saya ketika saya memikirkan untuk memenuhi panggilan karier saya,” ungkap Imelda.

 

Hal yang menahan dirinya untuk meraih prestasi di dunia kerja adalah anak-anaknya. Sebagai seorang psikolog, Imelda mengerti bahwa masa pertumbuhan anak-anak di usia dini adalah masa krusial untuk masa depan mereka. Yang terpenting pada masa itu adalah pendampingan orangtua. Lalu, Imelda pun mengambil keputusan besar, “Saya tinggalkan karier saya dan memilih untuk mengasuh kedua anak saya. Suami saya sempat meragukan pilihan saya tetapi akhirnya saya berhasil mengatasinya dan saya merasa bahagia.”

 

Pengalaman Imelda ini ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul Modern Mama yang diluncurkan pada Rabu, 18 Maret lalu.  Buku yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama itu ditulis Imelda bersama Ramonita Baradja. Duet penulis ini memberi panduan kepada Mama di zaman modern untuk menaklukan pilihan-pilihan yang harus mereka hadapi.

 

Buku itu dibagi dalam 3 bagian isi: Wake Up!, Fight!, dan Repeat!. Menurut Imelda, itulah yang harus dihadapi perempuan modern: menyadari dan mengambil putusan, berjuang untuk menjalaninya, dan kemudian mengulang perjuangan-perjuangan itu karena tugas seorang ibu bukan hanya di 5 tahun pertama usia anaknya, tetapi selama ia hidup. (Sandra Ratnasari/dok.M&B)