Mata malas adalah berkurangnya ketajaman penglihatan yang diakibatkan oleh perkembangan penglihatan yang abnormal selama masa usia dini (usia 3-4 tahun). Gangguan ini umumnya mengenai 1 mata, namun kadang-kadang ditemukan juga pada kedua mata. Ambliopia adalah penyebab penurunan daya penglihatan terbanyak pada anak-anak.
Sayangnya, tak semua penyebab mata malas dapat terlihat dengan jelas. “Ketika Si Kecil ternyata menderita kelainan refraksi, seperti minus tinggi, ia tentu belum bisa mengeluh. Mereka tak sadar bahwa penglihatannya yang buram, haruslah disampaikan pada orangtua agar bisa ditangani segera,” jelas dr. Florence M. Manurung, Sp.M, ophthalmologist dari Jakarta Eye Center. Untuk itulah diperlukan adanya deteksi dini.
Keberhasilan terapi mata malas tergantung pada seberapa beratnya gangguan ini dan usia dimulainya terapi. Bila mata malas dideteksi sejak dini, keberhasilan terapi akan lebih besar. Selain itu, durasi terapi juga lebih singkat. “Bila mata malas ditangani saat usia anak lebih dari 7 tahun, angka keberhasilannya akan lebih rendah dibanding jika ditangani sebelum anak berusia 4 tahun,” jelas dr. Florence.
Sebagai orangtua, dr. Florence menyarankan Anda untuk lebih peka dengan tumbuh-kembang anak, terutama yang terkait dengan penglihatannya. “Jika melihat Si Kecil suka menonton televisi dari jarak dekat, jangan langsung memarahinya, karena ia mungkin saja tak bisa melihat dengan jelas hingga perlu berada lebih dekat dengan televisi,” papar dr. Florence. Orangtua juga perlu waspada jika melihat Si Kecil sering menyipitkan matanya ketika melihat suatu benda atau lebih suka duduk di depan ketika di sekolah karena tak mampu melihat jelas dari jarak jauh. “Karenanya, memang dibutuhkan kerja sama yang baik di antara orang dewasa yang ada di sekitar anak, seperti orangtua, pengasuh, guru, atau orang dewasa lain untuk peka terhadap perilaku anak,” tambah dr. Florence.
Sebenarnya sedini apa mata malas bisa dideteksi? “Mata malas sudah bisa dideteksi sejak usia 6 bulan. Itulah mengapa, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter mata spesialis anak, karena mereka biasanya memiliki peralatan lengkap untuk memeriksa mata bayi. Khusus bayi yang masih berusia 6 bulan, dokter biasanya akan menggunakan alat khusus yang mendeteksi gerak matanya. Dari sinilah diketahui positif atau tidaknya Si Kecil menderita mata malas,” jelas dr. Florence. Selanjutnya, dr. Florence juga berpesan agar orangtua rutin memeriksakan mata anak. “Sama seperti pemeriksaan gigi, mata anak pun sebaiknya di periksa ke dokter 1-2 kali dalam setahun,” ujarnya.
(OCH. Dok. news.essilorusa.com)
- Tag:
- mata_malas
- mata_anak