Type Keyword(s) to Search
BABY

Waspadai Gejala Hemofilia Pada Anak

Waspadai Gejala Hemofilia Pada Anak

Hemofilia merupakan masalah genetik, yang berarti dapat diwariskan dari orangtua kepada anak atau terjadi pada saat perkembangan di dalam kandungan. Belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan hemofilia kecuali melakukan transplantasi hati yang prosedurnya dapat menyebabkan masalah jauh lebih serius dari hemofilia itu sendiri.

 

Namun, jika bayi Anda diketahui menderita hemofilia, Anda tidak perlu cemas asalkan mengetahui apa yang perlu dilakukan dan bagaimana perawatannya bila Si Kecil mengalami perdarahan. Tanda-tanda hemofilia cukup bervariasi, tergantung jumlah faktor pembekuan darah yang dimiliki seseorang serta area tubuh tempat terjadinya perdarahan.

 

Apabila terjadi perdarahan luar pada Si Kecil, akan lebih mudah diidentifikasi. Si Kecil akan mengeluarkan darah lebih banyak daripada umumnya saat tergores atau tanpa sengaja menggigit bibir maupun lidahnya. Sementara itu perdarahan dalam akan sulit diketahui. Karenanya gejala yang perlu diperhatikan adalah terdapat memar, terutama jika memar disertai dengan pembengkakan, kemerahan, serta nyeri di area tubuh tertentu.

 

Bayi dengan hemofilia belum bisa memberi tahu Anda, tetapi dapat menunjukkannya melalui beberapa isyarat. Ketika ia sudah mulai merangkak dan menjelajah, Anda akan melihat banyak memar di sekitar perut, dada, bokong, serta punggungnya. Ia pun akan rewel dan tidak mau meraih objek yang Anda berikan, berjalan, ataupun merangkak. Sedangkan balita bisa menjelaskan kepada Anda jika ia mengalami perdarahan dalam. Ia akan mendeskripsikan ada gelembung-gelembung di area perdarahan dalam, merasa sakit, kaku, dan hangat saat disentuh.

 

Dilansir melalui KidsHealth, gejala lain adanya perdarahan dalam bagi anak dengan hemofilia adalah :
1. Urine berwarna merah atau cokelat pekat, yang biasa disebut dengan hematuria
2. Feses berwarna hitam atau kemerahan
3. Muntah darah
4. Setelah mengalami cedera di area kepala Si Kecil akan muntah, mengantuk, atau kaku. (Sagar/DT/Dok. M&B)

 

Baca juga : Hemofilia Pada Anak