Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Tanda Belanja Kebutuhan Anak Terlalu Berlebihan

Tanda Belanja Kebutuhan Anak Terlalu Berlebihan

Menurut survei yang dilakukan oleh The Family and Parenting Institute di Eropa, ternyata banyak orangtua yang menghabiskan  hampir 800 Euro atau sekitar Rp 11 juta setiap bulannya untuk membeli perlengkapan Sang Buah Hati, seperti mainan dan pakaian. Apakah perilaku ini berlebihan, atau wajar saja karena Si Kecil layak mendapatkan yang terbaik?

 

How Much is Too Much?
Mike Rini Sutikno, CFP, Financial Advisor dari MRE Financial and Business Advisory, menyebutkan perilaku konsumtif ditandai dengan membelanjakan sesuatu lebih dari yang dibutuhkan. Misalnya saja, Anda tergoda dengan produk pakaian bayi yang lucu, sampai-sampai tidak sadar lemari pakaian Si Kecil sudah tidak lagi bisa menampung.
Perilaku konsumtif seperti ini biasanya merupakan dorongan emosional, yaitu berbelanja dengan mengikuti keinginan dan bukannya kebutuhan. Ingat saja, Si Kecil akan tumbuh dengan cepat, bila Anda membelanjakannya pakaian secara berlebihan, akan cepat sekali tidak terpakai lagi. Begitu pula dengan mainan, sebaiknya Anda membelikannya mainan sesuai kemampuan saja, dan tentunya disesuaikan juga dengan usia Si Kecil.

 

Berapa yang Wajar?
Mike Rini lebih lanjut mengungkapkan bahwa tidak ada angka mutlak yang mengukur pola konsumtif seseorang, tetapi sebaiknya segala pengeluaran sudah diatur sesuai skala prioritas. Pasalnya keinginan dan kebutuhan manusia itu tidak terbatas, jika mengeluarkan uang berdasarkan keinginan, tidak akan ada habisnya.
Ketika Anda menerima pendapatan, yang pertama harus dilakukan adalah menabung, lalu, membayar semua cicilan utang (apabila ada) dan kewajiban-kewajiban lainnya, sisanya baru boleh dibelanjakan sesuai kebutuhan.

 

Jangan Tergoda Diskon!
Diskon merupakan salah satu gimmick pemasaran yang banyak menjebak orang untuk membelanjakan uangnya tidak sesuai kebutuhan. “Mumpung diskon”, begitu alasannya. Ini dia beberapa tips dari Eko Endarto, Financial Planner dari Finansia Consulting, yang bisa Anda terapkan:
- Selalu memegang dan memiliki catatan saat akan berangkat belanja dan sesuaikan uang yang dibawa dengan catatan tadi,
- Jangan membawa kartu kredit dan selalu berkomitmen dan konsisten dengan tujuan Anda. Kalau rencana keluar hanya untuk beli popok Si Kecil, ya jangan sampai membawa baju baru pulang ke rumah walaupun itu diskon.
- Bijaksanalah dalam mengatur keuangan Anda. Akan lebih baik jika pengeluaran untuk si kecil dialokasikan untuk masa depannya, misalnya pendidikan dan kesehatan.

(OCH/ Dok. Guardian.com)