Hingga saat ini, sebanyak 194 negara justru menyatakan bahwa imunisasi terbukti aman dan bermanfaat untuk mencegah sakit berat, wabah, cacat dan kematian akibat penyakit berbahaya. Karena itu, promosi penggunaan vaksin terus digalakkan untuk melindungi manusia di dunia dari berbagai penyakit.
Menurut data yang dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi dapat mencegah 2 sampai 3 juta kematian setiap tahun dan melindungi anak terhadap berbagai penyakit yang berbahaya dan mematikan, termasuk penyakit pneumonia dan diare. Kedua penyakit ini disebut sebagai penyebab utama kematian balita.
Selain mencegah anak tertular penyakit, pemberian imunisasi juga dapat menghentikan penyebaran penyakit dalam suatu kelompok masyarakat, apabila jumlah anak yang mendapatkan imunisasi di tempat tersebut terus meningkat.
Pencegahan penularan penyakit ini tentu membantu para anak bangsa untuk mencapai potensi tumbuh kembangnya secara optimal. “Secara umum, apabila sebuah bangsa yang bisa mengendalikan penyebaran penyakit bisa mencetak tenaga kerja yang cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi. Karena, banyak hal yang memengaruhi potensi tumbuh kembang dan kecerdasan anak, tetapi akan sangat disayangkan apabila potensi itu rusak akibat kelalaian kita melindunginya dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” ungkap Prof. DR. Dr. Cissy Kartasasmita, SpA(K), Ketua Satuan Tugas Imunisasi IDAI, dalam seminar media Kamis (23/04) lalu.
Indonesia sendiri sudah memberlakukan aturan untuk meningkatkan penggunaan vaksin melalui. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan imunisasi. Terdapat sanksi keras di dalamnya bagi para orangtua yang tidak mau memberikan anak mereka imunisasi. (Aulia/DT/dok.M&B)