Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Ubah Gaya Hidup untuk Mengatasi GERD

Ubah Gaya Hidup untuk Mengatasi GERD

Penyakit GERD memang seringkali dianggap sebagai gejala maag yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun, GERD sebenarnya merupakan kondisi adanya aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan yang menyebabkan gejala yang mengganggu, hingga terjadi komplikasi. Aliran balik asam lambung ke kerongkongan ini juga menyebabkan luka pada kerongkongan atau esofagitis. Jika tidak ditangani segera dengan baik, GERD disebut dapat memicu kanker kerongkongan dan kanker lambung.

 

Perubahan gaya hidup disebut dapat membantu mengurangi frekuensi timbulnya gejala GERD. Anda dapat melakukan beberapa cara sederhana seperti berikut.

 

1. Menjaga berat badan yang ideal.
Kelebihan berat badan memberikan tekanan pada perut dan menyebabkan asam kembali ke kerongkongan Anda. Jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, konsultasikan kepada dokter untuk membantu merancang strategi diet Anda.

 

2. Hindari pakaian ketat.
Pakaian yang cukup ketat di pinggang ternyata juga memberikan tekanan pada perut dan sfingter esofagus bagian bawah.

 

3. Pilih makanan.
Hindari makanan dan minuman yang memicu heartburn. Beberapa jenis makanan, seperti lemak atau makanan yang digoreng, saus tomat, alkohol,  cokelat, mint, makan pedas, dan kafein dapat memperparah kondisi GERD.

 

4. Makan porsi kecil.
Hindari makan dalam porsi yang berlebihan. Makanlah dengan porsi yang lebih kecil, namun sering. Hindari juga makan dengan terburu-buru.

 

5. Jangan berbaring setelah makan.
Kebiasaan langsung tidur setelah makan memperparah risiko serangan GERD, karena saat tidur dalam keadaan terlentang, isi lambung akan berbalik ke kerongkongan sebelum tercerna dengan sempurna. Beri jarak setidaknya 3 jam setelah makan, untuk berbaring tidur.

 

6. Hindari merokok.
Merokok dapat meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan fungsi katup penghubung antara lambung dan kerongkongan Anda.

 

7. Kelola stres Anda.
Menurut beberapa penelitian, kecemasan dan depresi memiliki risiko 2 sampai 4 kali lipat dari timbulnya penyakit GERD. Perasaan cemas juga cenderung memicu atau memperburuk refluks asam lambung ke kerongkongan. Sebaiknya, Anda yang mengalami gejala GERD dengan gangguan kecemasan yang tinggi, perlu ditangani kondisi kejiwaannya. Rasa cemas dan stres juga bisa dikelola dengan meditasi, yoga, dan olahraga. (Aulia/DT/dok.freedigitalphotos)