Televisi merupakan salah satu media yang baik untuk perkembangan bahasa dan mendapatkan edukasi, namun ternyata tidak untuk bayi berusia di bawah 2 tahun. Menurut American Academy of Paediatrics (AAP) bayi dan balita belum memiliki keahlian untuk mengerti apa yang mereka tonton saat berada di depan televisi, sehingga mampu menyebabkan mereka mengalami masalah tidur dan berdampak negatif pada perkembangan bahasa maupun kesehatan sampai mereka berusia 10 tahun.
Pernyataan aturan 'bebas dari tv' dikeluarkan di AAP National Conference & Exhibition berdasarkan studi yang dilakukan pada 1999, yang menyimpulkan bahwa perlu ada batasan-batasan tertentu pada media untuk bayi di bawah usia 2 tahun, termasuk televisi.
“Menonton televisi merupakan aktivitas intelektual dan fisik yang pasif. Kalau ini sudah dimulai sejak dini, ketika otak sedang berkembang serta sedang mengenalkan kebiasaan hidup, akan berdampak buruk dalam jangka panjang,” ujar Linda S Pagani, ilmuwan dari University of Montréal, Kanada.
Dilansir melalui M&B Australia, data pada 2007 menunjukkan 90 persen orangtua di Amerika membiarkan anak-anaknya yang masih di bawah usia 2 tahun menonton televisi dan di usia 3 tahun mereka sudah memiliki televisi sendiri di kamar mereka.
Bahkan, AAP juga menyebutkan suara televisi yang terdengar tanpa Si Kecil menonton televisi pun dapat menghambat perkembangannya, sebab hal tersebut akan mengganggu ia bermain dan berinteraksi terhadap lingkungan sekitarnya. (Sagar/DT/Dok. M&B AU)
- Tag:
- bayi
- balita
- televisi
- perkembangan
- bahasa