Type Keyword(s) to Search
BABY

Cegah Difteri, Tetanus, dan Pertusis Dengan Vaksin DTP

Cegah Difteri, Tetanus, dan Pertusis Dengan Vaksin DTP

Ada beberapa penyakit berbabahaya yang disebabkan oleh bakteri, di antaranya yaitu difteri, tetanus, dan pertusis. Difteri merupakan infeksi bakteri serius yang biasanya menyerang selaput lendir di hidung dan tenggorokan. Dilansir melalui Mayo Clinic, difteri umumnya akan menyebabkan anak mengalami radang tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar, serta lesu. Namun tanda yang kerap terlihat adalah adanya lapisan tebal berwarna abu-abu yang menutupi bagian belakang tenggorokan, sehingga membuat kesulitan bernapas.

 

Walaupun sudah mendapatkan pengobatan, difteri bisa sangat mematikan. Pada kasus yang berat, difteri mampu mengakibatkan kerusakan pada hati, ginjal, dan sistem saraf. Lebih dari 3 persen penderitanya meninggal dunia dan masalah ini cukup tinggi dialami anak-anak.

 

Infeksi tetanus atau lockjaw ditandai dengan kekakuan otot muka dan seluruh otot badan dengan rasa nyeri. Kekakuan pada otot mulut yang disebabkan oleh tetanus dapat membuat penderitanya tidak dapat membuka mulut dan menelan, sehingga mampu menyebabkan kematian. Pada bayi yang baru lahir, bakteri tetanus masuk melalui tali pusat yang dipotong tidak steril.

 

Sedangkan pertusis atau batuk rejan merupakan infeksi sistem pernapasan yang sangat menular. Masalah ini ditandai dengan batuk yang terus-menerus dan diakhiri dengan muntah. Pada anak, pertusis dapat membuat mereka tidak dapat makan dan minum serta berhenti bernapas. Selain itu, pertusis mampu mengakibatkan pneumonia, kejang, kerusakan otak, dan kematian.

 

Ketiga penyakit tersebut dapat dihindari dengan memberikan vaksinasi DTP. Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak harus mendapatkan vaksinasi ini sebanyak 5 kali pada usia :

  • 2, 4, 6, 18 bulan, dan 4-6 tahun atau
  • 2, 3, 4, 18, bulan, dan 7 tahun.

 

Vaksin DTP dapat diberikan bersama dengan vaksin lainnya. Untuk anak usia di atas 7 tahun perlindungan yang bisa diberikan adalah dengan melakukan vaksinasi Td atauTdap dan diulang setiap 10 tahun sekali. (Sagar/DT/Dok. M&B)