Otak adalah pusat koordinasi, oleh karena itu Moms, agar otak buah hati tercinta berkembang dengan baik ternyata penting sekali membantu dengan kegiatan yang dapat menstimulasi otaknya sejak usia dini. Namun tentu saja tidak dengan sembarangan cara. Anda bisa melakukannya dengan pola stimulasi yang dianjurkan oleh ahlinya, atau dengan pilihan lain adalah langsung membawa Si Kecil ke pusat stimulasi otak anak.
Perlu diketahui, perkembangam bayi itu memiliki tahapan sesuai dengan usianya. Menurut Ririen Wiropranoto yang telah memiliki pengalaman dalam bidang stimulasi otak bayi dan anak. jika satu tahapan saja terlewati dapat memengaruhi perkembangan otak dan kecerdasan Si Kecil. “Oleh karena itu, perlu merangsang bayi agar tahapan perkembangannya dilalui tanpa hambatan dari awal kelahiran hingga usia anak-anak misalnya harus melewati tahapan tengkurap, merayap, merangkak, dan merambat sebelum dapat berjalan,” kata Ririen yang juga adalah kepala sekolah di Molome Dalome Early Childhood Learning Center, pusat stimulasi untuk bayi yang berlokasi di Jakarta Barat.
Untuk menstimulasi otak bayi ada beragam cara yang bisa dilakukan misalnya dengan menggunakan medium lagu-lagu, musik, menari, merangkak, bermain, gym, seni dan lain-lain. Dengan cara-cara tersebut, bayi distimulasi supaya memiliki tahapan perkembangan yang runtut dan memiliki kecerdasan majemuk (multiple intteligence). Usia dipatok mulai dari 2 sampai 24 bulan dan mengaplikasikan cara stimulasi sesuai dengan kecerdasan yang muncul pada usia tersebut.
Sebenarnya menstimulasi otak bayi sudah lebih dulu populer di negara-negara di Eropa, AS dan Singapura. Menurut Ririen, di Eropa anak-anak sudah ditanamkan untuk bertanggung jawab pada pilihannya, bersih dan rapi sejak usia dini, misalnya dengan membereskan mainan setelah digunakan. Lewat Molome Dalome, Ririen juga ingin mengaplikasikan hal ini kepada anak-anak supaya lebih disiplin. Jadi dalam tahapan perkembangan anak tidak hanya menstimulasi otak saja namun juga membentuk karakter.
(Meiskhe/DT/dok.M&B UK)