Sarapan merupakan asupan pertama di pagi hari yang penting dilakukan sebelum memulai aktivitas. Sarapan memiliki kandungan energi hingga 20-25 persen dari total keseluruhan energi yang dibutuhkan setiap hari.
Para ahli setuju bahwa sarapan merupakan asupan paling penting yang bahkan dapat menentukan produktivitas seseorang sepanjang hari. Bagi anak-anak, sarapan dapat membentuk perilaku makan sehat dan juga berkontribusi terhadap pembentukan berat badan dan indeks masa tubuh Si Kecil.
Pentingnya sarapan ini tentu harus diiringi dengan nutrisi yang cukup. Menurut Victoria Djajadi MnutrDiet., APD, seorang nutrisionis mengatakan bahwa sarapan bernutrisi merupakan kunci awal agar anak semangat menjalani aktivitasnya.
“Bagi anak-anak, terutama anak yang telah memasuki usia sekolah, sarapan bernutrisi sangat penting karena dapat meningkatkan fungsi kognitif yang dapat dilihat dari tingkat prestasi dan perilaku Si Kecil di sekolah. Sarapan bernutrisi juga bisa membantu mengajarkan perilaku sehat pada Si Kecil,” jelas Victoria dalam konferensi pers KRAFT, Rabu (20/05) siang.
Victoria menambahkan, sarapan tidak boleh dilewatkan, dan harus dilakukan sebelum jam 9 pagi. Ia juga menjelaskan tentang kriteria sarapan bernutrisi yang harus memenuhi kombinasi beberapa asupan, yaitu karbohidrat, serat, dan protein.
“Sarapan harus mencakup karbohidrat, serat, dan protein. Karbohidrat bisa didapat dari roti atau nasi, serat bisa didapat dari buah dan sayuran, sedangkan protein didapat dari susu, telur, atau keju. Selain itu, jangan lupa perhatikan porsi. Ini bisa menjadi acuan bagi para ibu yang bertugas menyiapkan sarapan untuk keluarga setiap paginya,” tambah Victoria.
Selain dapat memperbaiki prilaku dan prestasi Si Kecil, sarapan juga disebut dapat mengurangi Lethargy syndrome, yaitu keadaan di mana seorang anak merasa tidak bertenaga dan merasa keletihan sepanjang hari. Karena itu, diharapkan peran ibu dapat menempatkan sarapan menjadi suatu kebiasaan sehat dalam keluarga. (Aulia/DT/dok.M&B)