Banyak kajian menunjukkan bahwa ketakutan nomor satu para ayah adalah masalah keuangan. Pertentangan utama yang harus dipecahkan bagi para ayah pemula adalah, pikirannya memastikan pekerjaannya aman, sedangkan hatinya mengatakan untuk berada di rumah dan mengenal bayinya lebih jauh.
Tak dapat dihindari, para ayah berada pada posisi terjepit. Psikolog Sandra Wheatley mengatakan, “Evolusi dasar menegaskan bahwa, sementara peran ibu adalah memberi makan anak, sang ayah bebas untuk membuat dirinya berguna dengan cara yang lain. Hal itu umumnya dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang aman untuk keluarganya,” jelas Sandra.
Hal ini merupakan tekanan yang sangat hebat. Namun, sebagai ayah, sangat penting untuk mengatakan, “Memang seperti itu saat ini, tapi tidak akan selamanya seperti ini." Memikirkan biaya untuk popok, susu, imunisasi, pengobatan, dan asuransi memang membuat Anda khawatir.
Namun, menurut Rosdiana Setyaningrum, psikolog rubrik majalah Mother&Baby, persiapan menyangkut biaya yang dilakukan sebelum anak lahir akan sangat membantu mengatasi kekhawatiran. “Hal ini sangat penting karena kekhawatiran akan membuat kita stres dan pada akhirnya akan berpengaruh pada hubungan dengan pasangan. Tidak harus terlalu detail, cukup sekadar basic cost-nya saja,” tegas Rosdiana.
Rosdiana juga menambahkan, jika terlalu detail, justru akan membuat Anda tidak pernah siap untuk memiliki anak. Menyangkut pendidikan anak, setiap pasangan bisa menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing. (Aulia/DT/dok.M&B)