Bahaya menjadi perokok pasif sudah sering dikumandangkan oleh pihak medis serta kelompok-kelompok anti-rokok, terutama bagi anak-anak. Hampir 1 dari 4 anak di Amerika hidup satu atap dengan seorang perokok aktif. Padahal, mengisap asap tembakau dapat meningkatkan risiko asma dan masalah paru-paru lainnya. Dan berdasarkan studi terbaru, bahaya yang diterima oleh anak perempuan ternyata jauh lebih besar!
Dalam studi ini para peneliti membandingkan efek menjadi perokok pasif di kalangan anak laki-laki dan anak perempuan. Mereka melakukan tes alergi beberapa kali saat berusia 2 tahun, lalu diperiksa kondisi paru-parunya di usia 7 tahun. Hasilnya, anak-anak yang menjadi perokok pasif di usia balita memiliki fungsi paru-paru yang buruk ketika usia 7 tahun. Selain itu, mereka juga mengalami alergi.
Dilansir melalui Babycenter, masalah paru-paru dan alergi ditemukan lebih berat dialami anak perempuan. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan anak-anak perokok pasif juga berisiko mengalami infeksi telinga. Sedangkan bayi yang mengisap asap rokok dapat meninggal akibat Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). (Sagar/DT/Dok. M&B)