Type Keyword(s) to Search
BABY

Mitos Seputar Kesehatan Bayi (2)

Mitos Seputar Kesehatan Bayi (2)

Anda pasti sering mendengar mitos seputar kesehatan bayi yang beredar di masyarakat. Namun, yang namanya mitos, tentu harus diteliti lebih lanjut kebenarannya. Benarkah beberapa mitos berikut?

 

Benarkah jika Si Kecil belajar berdiri terlalu cepat, ia akan memiliki kaki yang bengkok?
Tidak. Kelainan bentuk kaki biasanya disebabkan oleh faktor keturunan dan genetik. Jadi, Anda sebaiknya tidak mencegahnya untuk belajar hal baru ini di dalam hidupnya. Jika Si Kecil belum siap untuk tahap perkembangan selanjutnya, seperti berdiri dan berjalan, ia pasti akan terjatuh atau terduduk kembali saat ia mencoba untuk berdiri. Mengangkat tubuh dan berdiri biasanya dipelajari Si Kecil pada usia 7-9 bulan. Namun perlu diingat bahwa rentang waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing anak belajar tahapan baru tidaklah sama. Setiap anak mempunyai milestone-nya masing-masing. Selalu awasi Si Kecil karena terkadang ia mencoba berdiri dengan bertumpu pada benda yang tidak kuat.

 

Benarkah pengobatan herbal dan tradisional sangatlah aman?
Tidak benar. Banyak obat-obat herbal (jamu) yang ringan dan aman, namun hanya karena obat-obatan ini terbuat dari sesuatu yang alami, atau dibuat dari tumbuh-tumbuhan, jangan menganggap bahwa obat-obatan jenis ini aman untuk bayi Anda. Sebagian obat-obatan herbal bahkan mengandung komponen yang sangat keras sehingga dapat mengganggu kesehatan Si Kecil. Produk-produk herbal dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi, kerusakan pada hati, dan meningkatnya tekanan darah. Dalam dosis tertentu bila obat-obatan herbal dikombinasikan dengan obat-obatan yang salah, dapat berakibat fatal. Konsultasikan dengan dokter anak Anda sebelum memberikan obat-obatan herbal pada bayi Anda. Dan selalu beritahukan pada dokter Anda obat-obatan herbal apa yang dikonsumsi oleh Si Kecil sebelum ia memberikan resep obat.

 

Benarkah bayi tidak mengalami sakit kepala?
Salah. Bayi dan balita juga bisa terserang sakit kepala, sama seperti orang dewasa. Bedanya, saat orang dewasa merasakan pusing, keluhan bisa langsung disampaikan dan tindakan untuk mengatasinya bisa segera dilakukan. Nah, pada bayi dan balita, masalahnya adalah mereka sulit untuk mengungkapkan rasa sakit yang dialami. Apabila Anda tidak jeli, tangisan atau kerewelannya hanya akan ditangkap sebagai tanda lapar, ingin menyusu, mengantuk, atau sekadar minta dipeluk. Padahal jika, segera dapat dikenali, pusingnya Si Bayi bisa segera diatasi sesuai penyebab atau sumber sakit kepalanya.

 

Gejala umum sakit kepada pada bayi adalah:

  • Rewel tanpa sebab (menunjukkan rasa tidak senang).
  • Tidak semangat bermain atau beraktivitas.
  • Lemas.
  • Dahi berkerut.
  • Meringis.
  • Memicingkan mata.
  • Menopang kepalanya.
  • Tiba-tiba tak suka tempat terang dan suara bising.
  • Sakit kepala pada bayi biasanya merupakan gejala dari penyakit yang sedang menyerangnya. Beberapa penyakit yang menimbulkan sakit kepala adalah influenza, infeksi telinga, sakit gigi, gangguan mata, dan alergi. Sakit kepala juga bisa timbul akibat kepalanya terbentur dengan benda keras.

 

Benarkah mengonsumsi wortel baik untuk penglihatan?
Benar, tetapi perlu tindakan pendukung. Tingginya beta-karoten dalam wortel membantu melindungi mata dan meningkatkan kejernihan mata. Karoten juga sangat baik untuk kesehatan mata dan membantu mencegah terjadinya rabun senja, serta memperbaiki penglihatan yang lemah. Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak. Jadi, diperlukan bahan makanan lain agar vitamin ini terserap baik dalam tubuh, yaitu makanan yang mengandung lemak baik, seperti minyak zaitun dan ikan. Jika Si Kecil mengeluhkan gangguan pada matanya, segera konsultasikan dengan dokter. Kemungkinan dokter akan memberikan suplemen vitamin A untuknya. Berikanlah vitamin ini dalam dosis yang tepat, karena kerusakan fungsi hati merupakan akibat jika seseorang mengasup vitamin A secara berlebihan. (OCH/ Dok. M&B UK)