Kebanyakan ibu menyusui merasa khawatir, berpuasa akan memengaruhi produksi ASI yang keluar. Dalam Islam, sebenarnya ibu menyusui mendapat keringanan untuk tidak berpuasa saat menyusui. Selain memengaruhi kesehatan ibu, berpuasa saat menyusui juga disebut dapat memengaruhi produksi dan kualitas ASI sang ibu. Karena itu, bagi ibu menyusui yang tetap ingin ikut berpuasa, perlu memerhatikan beberapa hal agar produksi ASI tetap berkualitas.
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat sang ibu disarankan tidak berpuasa. Perhatikan kondisi-kondisi berikut!
1. Jika Bayi Masih Berusia 0-6 Bulan
Bayi yang baru lahir tentu membutuhkan ASI eksklusif dari Sang Ibu. Itu artinya, bayi akan tergantung penuh pada ibunya untuk mendapatkan asupan makanan. Karena itu, jika bayi Anda masih tergolong newborn, Anda sebaiknya tidak perlu puasa.
2. Urine Berwarna Gelap dan Berbau
Jika urine Anda berwarna gelap dan berbau tak sedap, segera hentikan puasa. Itu menandakan Anda sedang kekurangan cairan. Perbanyak minum air putih dan jaga asupan cairan. Hentikan pula puasa jika Anda mengalami dehidrasi.
3. Bayi Tidak Kenyang
Jika bayi tidak kenyang dan puas dengan ASI yang ia konsumsi, ada baiknya Anda menghentikan berpuasa. Ciri bayi yang tidak kenyang adalah ia masih menangis dan merengek, padahal Anda sudah memberinya ASI. Hal itu menunjukkan kalau ASI dalam tubuh Anda kurang. Makan secukupnya agar produksi ASI kembali normal.
4. Lemas dan Pusing
Jika merasa lemas, letih, dan sakit kepala, Anda dapat menghentikan puasa, karena Anda mungkin mengalami dehidrasi. Secara alamiah, tubuh Anda akan memberikan sinyak jika tidak kuat berpuasa. Kalau memang Anda merasa tak bisa melanjutkan berpuasa, berhentilah! (LN/Aulia/DT/dok.M&B)
Baca tips lengkap untuk ibu menyusui agar nyaman berpuasa, dalam majalah Mother&Baby Juni 2015!