Tidak hanya sekadar penyakit seperti HIV-AIDS yang dapat mengancam keselamatan jiwa, penelitian terbaru menunjukkan polusi udara juga berdampak mematikan! Bahkan akibat masalah ini sekitar 3,2 juta penduduk meninggal, melebihi kombinasi korban jiwa yang meninggal karena penyakit AIDS dan malaria.
Padahal, jika pedoman kualitas udara dari World Health Organisation (WHO) diikuti oleh tim teknik lingkungan dan kesehatan masyarakat, sekitar 2,1 juta kematian dapat dicegah. Menurut para ahli, particulate matter (PM) atau partikel-partikel di dalam polusi udara ukurannya sangat kecil sehingga mampu masuk ke dalam paru-paru. Menghirup PM diasosiasikan dengan meningkatnya risiko serangan jantung, stroke, emfisema, serta kanker.
Dilansir melalui Daily Mail, polusi PM berasal dari pembakaran sampah, pembangkit listrik batu bara, asap knalpot mobil dan truk, serta emisi dari agrikultural maupun industri. Untuk lebih lanjut, Joshua Apte, pemimpin penelitian yang berasal dari University of Texas, ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah ini. ”Kami ingin memastikan seberapa bersih udara di berbagai belahan dunia supaya mengurangi kematian akibat PM,” ujarnya. Wakil penelitian, Doctor Julian Marshall dari University if Minnesota, pun menambahkan bahwa tidak hanya penting membersihkan negara yang penuh dengan polusi udara, namun juga lingkungan yang jauh lebih bersih, seperti Amerika, Kanada, dan Eropa. (Sagar/DT/Dok. Daily Mail UK)