Ada banyak alasan mengapa ibu tidak menyusui bayinya. Sebagian memilih untuk tidak melakukannya sementara sebagian lagi tidak melakukannya karena tidak tahu caranya. Padahal, di era teknologi seperti sekarang, ada banyak sumber referensi yang bisa diakses untuk membantu ibu memulai proses menyusui. Apa saja kendalanya? Berikut beberapa yang M&B kumpulkan sekaligus cara mengatasinya apabila terjadi pada diri atau lingkungan Anda.
1. Kurang informasi. Para ibu tidak mendapatkan informasi yang tepat mengenai manfaat ASI. Faktanya, beberapa rumah sakit bahkan tidak memiliki konselor laktasi yang memadai untuk hal itu.
Solusi: Pelajari dasar-dasar menyusui bahkan sebelum bayi lahir. Kunjungi website berisi tips berguna, termasuk soal posisi awal menyusu yang baik, atau berkonsultasi kepada konselor ASI. Sebelum memilih rumah sakit bersalin, cari tahu apakah rumah sakit tersebut menyediakan kunjungan konsultasi laktasi untuk ibu yang baru melahirkan.
2. Produksi ASI sedikit. Sekitar 5 persen perempuan memang ditakdirkan untuk tidak bisa memproduksi ASI yang cukup. Itu bisa karena faktor kesehatan dan lain-lain. Namun, sisanya sebenarnya bisa. Hanya saja mereka berpikir mereka tidak bisa. Pada banyak kasus, kesulitan datang dari proses pelekatan yang tidak benar atau bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Solusi: Hubungi konselor ASI. Banyak dari mereka yang dapat dihubungi secara cuma-cuma, baik via telepon atau e-mail.
3. Banyak biaya. Walaupun ASI gratis, menyusui terutama bagi ibu bekerja cukup menyedot biaya. Ibu yang bekerja harus membeli pompa ASI, wadah untuk menampung ASI agar tetap segar, hingga mesin pemanas untuk menghangatkan ASI. Biayanya bisa jadi mirip dengan yang harus dikeluarkan jika bayi mengonsumsi susu formula. Belum lagi proses memompanya. Belum banyak kantor yang menyediakan ruang yang layak untuk ibu menyusui.
Solusi: Pinjam peralatan memompa ASI dari lingkungan terdekat kalau tidak sanggup membeli. Ajukan permohonan ruangan yang bersih dan pribadi untuk Anda memompa susu kepada bos atau HRD apabila di kantor belum tersedia.
4. Tidak mengerti sama sekali. Kebanyakan ibu yang ada saat ini lahir di era saat memberikan susu formula adalah hal yang wajar. Nah, anak mereka cenderung menjadikan ibunya sebagai panutan. Kalau ibunya tidak bisa membimbing, tidak ada bantuan yang bisa didapat.
Solusi: Jadilah teman bercerita. Bergabung dalam asosiasi atau berkumpul bersama sesama ibu menyusui akan membantu kita memahami masalah dan menyelesaikannya.
Happy breast feeding, Moms!
(FifiJuliana/DT/dok.freedigitalphotos)