Jika anak anda yang masih balita tiba-tiba terlihat begitu aktif dan berbicara sendiri dalam dua intonasi yang berbeda, ada kemungkinan ia menjalani dua peran berbeda. Bisa juga ia sedang asyik bermain dengan teman imajinernya. Menurut ahli tumbuh kembang anak, Patricia Henderson Shimm, ini adalah salah satu cara anak-anak belajar untuk membuat perbedaan antara yang baik dan buruk. Misalnya, anak Anda mungkin menyalahkan temannya untuk kejahatan, mengatakan "Jane" membuatnya menumpahkan susu atau menarik buku-bukunya dari rak. Cobalah untuk tidak membuat masalah besar tentang hal itu ketika ia menyebutkan temannya. Kita justru bisa memberitahukan padanya bagaimana seharusnya ia bertindak sebaliknya. Sebagai anak baik, sesuai peraturan di rumahnya, ia harus membersihkan semuanya.
Jadi, sementara itu, biarkan ia menikmati bermain bersama” temannya”. Jika masih dalam koridor positif dan tidak menimbulkan masalah baru, tak perlu khawatir. Hal tersebut adalah proses alami tumbuh kembang Si Kecil. Bahkan, biasanya anak yang memiliki teman imajinasi bisa mengembangkan keterampilan bahasa, memiliki pikiran aktif, mampu memecahkan masalah dan mengasah kreativitas anak.
Pada umumnya, di usia 5 tahun, ia secara otomatis akan “hilang kontak” dengan teman imaginasinya itu. Ia akan bilang bahwa temannya telah pergi, main tak kembali, mati atau sudah tidak butuh lagi. Usai ia kehilangan temannya itu, Anda perlu memantau perkembangannya, mendampingi kegiatan bermainnya, mencarikan komunitas atau tempat bermainnya. Di situ, biarkanlah anak anda bersosialisasi dan berkomunikasi secara aktif dengan semua anak sebayanya.
(Asti Wulan/DT/dok.M&B UK)