Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Ayah juga Bisa Alami Depresi Pasca Persalinan

Ayah juga Bisa Alami Depresi Pasca Persalinan
father & baby

Ternyata, bukan hanya Anda saja yang bisa terkena depresi pasca persalinan, suami juga bisa mengalaminya lho, Moms. Di Inggris, sekitar 1 dari 10 ayah pernah terkena depresi pasca persalinan. Penyakit ini bahkan lebih banyak menyerang ayah daripada ibu selama setahun pertama kehidupan anak mereka. Berdasarkan beberapa penelitian, ayah paling rentan terjangkit depresi saat Si Kecil berusia 3-6 bulan. Usia seorang pria saat menjadi ayah merupakan faktor yang memengaruhi terjadinya depresi. Semakin muda usianya, semakin besar pula potensinya untuk terkena depresi pasca persalinan.

 

 

Penyebab depresi pasca persalinan yang dialami seorang ayah belum diketahui secara pasti. Namun riwayat depresi dalam keluarga, beban yang muncul dari peran dan tanggung jawab baru sebagai ayah, kecemasan finansial, hingga stres di tempat kerja diduga menjadi pemicunya. Kehadiran anggota keluarga baru, apalagi jika anak pertama, memang menghadirkan sejumlah perubahan. Karenanya, ayah harus belajar membiasakan diri memiliki seorang anak dan menghadapi perubahan relasi dengan istri, serta keluarga besarnya.

 

Umumnya, ayah yang terkena depresi pasca persalinan adalah mereka yang pasangannya juga mengalami hal yang sama. Ayah yang mengalami depresi biasanya menunjukkan gejala-gejala, seperti malas bersosialisasi dan menghindari teman, serta keluarga, kehilangan selera makan, merasa pegal dan nyeri tanpa sebab yang jelas, terlihat gelisah dan cemas, tidak bekerja dengan baik di kantor, kehilangan gairah seks, tidak berenergi, dan mengalami gangguan tidur.

 

Jika ayah mengalami gejala-gejala tersebut secara konsisten selama lebih dari 2 minggu, kemungkinan besar ia terkena depresi pasca persalinan. Atasi kondisi itu dengan meningkatkan bonding bersama Si Kecil. Bermain, memandikan, atau memijatnya sebelum tidur dapat dilakukan untuk mewujudkannya. Berbagi cerita dengan ayah baru lainnya, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga juga dapat membantu mengatasi kondisi ini. Apabila depresi yang dialami tidak juga membaik, segeralah berkonsultasi dengan dokter. (Theresia Widiningtyas/DC/Dok. Cafemom.com)