Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Diagnosis dan Komplikasi Kolestasis

Diagnosis dan Komplikasi Kolestasis

Komplikasi yang dapat ditimbulkan kolestasis kehamilan pada ibu adalah terganggunya penyerapan vitamin yang dapat larut dalam lemak. Rasa gatal biasanya akan hilang dalam beberapa hari setelah melahirkan dan Anda tidak akan mengalami masalah/gangguan hati sebagai efek samping, walaupun kolestasis mungkin akan berulang pada kehamilan Anda selanjutnya.

 

Sementara itu, komplikasi kolestasis kehamilan yang mungkin timbul pada janin bisa lebih berat. Kolestasis kehamilan meningkatkan risiko janin lahir prematur dan adanya meconium (zat yang melapisi usus janin selama di dalam kandungan) dalam cairan amniotik. Jika janin menelan meconium selama proses persalinan berlangsung, ia akan mengalami gangguan atau kesulitan pernapasan setelah lahir. Ada juga risiko kematian janin pada saat mendekati atau menjelang persalinan. Karena komplikasi yang cukup berat inilah, dokter cenderung merekomendasikan persalinan dini pada ibu yang mengalami kolestasis kehamilan.

 

Untuk mendiagnosis kolestasis kehamilan, dokter biasanya akan melakukan beberapa hal berikut ini.
1. Menanyakan riwayat kesehatan Anda.
2. Melakukan pemeriksaan fisik.
3. Mengirim sampel darah Anda ke laboratorium untuk mengetahui kinerja hati Anda dan mengukur kadar empedu dalam darah Anda, sebagaimana dilakukan untuk mencegah komplikasi.
4. Melakukan pemeriksaan USG, untuk mengetahui apakah ada yang tidak normal pada hati Anda.
5. Pengobatan kolestasis kehamilan mempunyai dua tujuan, yaitu mengurangi dan menghilangkan rasa gatal serta mencegah komplikasi.
6. Di rumah, untuk mengatasi rasa tidak nyaman karena gatal, Anda bisa mengoleskan krim antigatal yang sudah direkomendasikan dokter untuk Anda. Bisa juga Anda membeli krim atau losion antigatal di apotik, asalkan krim itu mengandung hidrokortison dan cocok untuk kulit Anda. Atau mandilah dengan air dingin yang ditambah sedikit bubuk maizena, untuk menyamankan area kulit yang gatal. (SDS/Aulia/dok.M&B)

 

BACA JUGA: Kenali Kolestasis saat Hamil