Dongeng atau cerita bisa menjadi stimulasi yang sangat baik bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Melalui aktivitas mendongeng, Anda dapat menambah perbendaharaan kata Si Kecil, melatihnya memahami suatu cerita, juga sebagai sarana kedekatan emosional antara Anda dengannya.
Menurut Octaviana Indrasari, Psi, BA (Hon), Msi., psikolog anak dari Universitas YARSI, Jakarta, melalui dongeng, Si Kecil akan diperkenalkan pada arti nilai kehidupan dan pemahaman norma sosial. Dalam dongeng, umumnya pihak yang baik akan menang dan yang jahat pasti kalah. “Walaupun sederhana, aktivitas mendongeng diyakini bisa menjadi media pemahaman Si Kecil tentang sesuatu yang baik atau buruk di dalam kehidupan,” ungkapnya.
Octaviani juga mengatakan, kebanyakan dongeng menampilkan 2 lakon yang berbeda sifat, yakni baik dan buruk. Penyisipan cerita yang dilakoni oleh tokoh berparas buruk dan berperangai jahat, bertujuan agar Si Kecil mengerti bahwa tidak semua manusia berperilaku baik di dunia ini.
“Saat bercerita, Anda juga harus memberikan penjelasan kepada Si Kecil, bahwa perilaku tokoh jahat tersebut tidak baik dan menyakiti orang lain, sehingga tidak disukai sesama dan Tuhan,“ jelasnya. Sosok jahat, menurut Octaviani dibutuhkan agar Si Kecil mengetahui bahwa kejahatan akan dikalahkan oleh sosok baik hati. (IMR/Sagar/DC/Dok. M&B UK)