Balita bisa menyerap banyak hal jika ada suara musik. Selain membuat suasana hati menjadi senang, adanya musik juga mendorong anak untuk bergerak. Kondisi ini tentu menguntungkan, karena ia sedang mempertajam kemampuan motoriknya.
Perhatikanlah bagaimana Si Kecil bermain! Ia pasti lebih banyak bergerak ketimbang berbicara, karena diam-diam ia sedang mempelajari sesuatu. Biarkan ia banyak bergerak, karena hal itu berguna baginya. Putarkan musik untuknya, agar suasana menjadi lebih ceria.
Hindari dulu memasang musik rock yang keras atau R&B yang berirama kompleks. Sebuah studi menunjukkan, genre musik tersebut dapat mengubah struktur otak. Studi diaplikasikan pada sebuah tanaman rambat, hasilnya tanaman tumbuh lebih lama dibandingkan saat diperdengarkan musik klasik.
Memainkan musik untuk Si Kecil tidak harus dari piringan cakram atau gadget. Anda boleh saja menyanyikannya. Bisa jadi, suara Anda terdengar lebih indah di telinganya, karena Anda menyanyikannya dengan penuh cinta.
Lepas dari usia batita, pengaruh baik dari musik mulai menunjukkan efek yang signifikan. Studi yang dilakukan pada anak-anak usia 3 tahun ke atas, menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otak setelah rutin memainkan musik. Terbukti bahwa anak usia 3-4 tahun yang belajar piano memiliki kemampuan spasial (mendefinisikan bentuk dan dimensi) lebih baik dari anak-anak yang tidak belajar musik.
Bila ingin memperkenalkan musik pada anak sejak dini, alat musik yang dianjurkan adalah piano, karena tidak memerlukan teknik jari yang sulit, seperti gitar atau biola. Namun yang terpenting, biarkan musik menjadi bagian yang berkembang alami dalam hidup Si Kecil. Dengan musik, ia akan belajar tentang seni yang baik untuk perkembangan jiwanya. (NK/Sagar/DC/Dok. M&B UK)