Meskipun usianya sama, setiap anak berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Karenanya, pemilihan stimulasi untuk masing-masing anak tidak bisa disamakan. Perlu diketahui bahwa memahami potensi Si Kecil merupakan langkah awal untuk membantunya berkembang secara optimal. Mengenali potensinya sejak dini juga dapat membantu mengembangkan karakter dan rasa percaya diri dalam menghadapi persaingan di masa depan. Anda pun perlu memahami bahwa setiap anak memiliki kecerdasannya sendiri.
“Awalnya, kecerdasan hanya dikaitkan dengan nilai IQ saja. Namun, Dr. Howard Gardner, pakar psikologi dari Harvard memperkenalkan teori kecerdasan baru, yaitu multiple intelligence atau kecerdasan majemuk, yang mengakui adanya beragam kecerdasan yang bisa dimiliki Si Kecil,” tutur Dr. Rose Mini A. Prianto, M.Psi, Ketua Program Studi Psikologi Terapan, Fakultas Psikologi UI, dalam seminar media Kamis siang (19/11).
Psikolog yang akrab disapa Bunda Romi itu juga menjelaskan bahwa ada 8 jenis kecerdasan yang dapat dimiliki seorang anak. Dari kecerdasan musikal, kecerdasan intrapersonal yaitu kemampuan memilih apa yang disukai, kecerdasan interpersonal atau kemampuan bersosialisasi dengan orang lain, kecerdasan naturalis atau kemampuan mengenali dan membedakan alam semesta, kecerdasan visual spasial atau kemampuan menulis, kecerdasan linguistik atau kemampuan bicara, kecerdasan logika matematik, dan kecerdasan kinestetik atau gerak.
Dalam mengenali tipe kecerdasan, Anda harus jeli dan mengamati kemampuan apa yang paling dominan dari Si Kecil. Dengan mengenali tipe kecerdasan yang ia miliki, Anda dapat memilih metode stimulasi yang tepat sesuai dengan kecerdasannya. Umumnya, stimulasi dilakukan melalui kegiatan bermain. Anda pun dapat mempertajam kecerdasan lainnya yang masih kurang dominan, agar Si Kecil tumbuh dengan kemampuan yang optimal. (Aulia/DC/Dok. M&B)