Umumnya, pria mengalami kebotakaan saat ia memasuki usia 40 tahun. Namun, kini kerap ditemukan pria usia 20-30 tahun sudah mengalami kebotakan. Hal ini disebut dengan premature balding.
Menurut Dr. Apoorva Shah, trichologist dari India, normalnya seorang pria kehilangan 50-100 helai rambut setiap harinya. Jika lebih dari itu, berarti ada sesuatu yang salah pada tubuhnya.
Ada beberapa penyebab yang membuat pria mengalami kebotakan dini seperti dirangkum oleh Dr. Fred Zuli dari Swedia dan Dr. Falvio Ferrari dari Italia. Apa saja?
- Stres. Tingkat stres yang tinggi menjadi salah satu penyebab premature balding, terutama pada masyarakat urban. Para ahli mengatakan bahwa stres menimbulkan beberapa masalah, seperti alopecia areata, telogen effluvium, hingga trichotillomania yang mengarah pada kasus kebotakan.
- Nutrisi rendah. Kekurangan protein, vitamin, dan mineral dapat menyebabkan rambut rontok berlebihan hingga mengalami kebotakan. Nutrisi seimbang akan mengurangi hormon DHT atau dihydrotestosterone yang menjadi penyebab rontoknya rambut pria.
- Perubahan hormon. Gaya hidup yang tidak sehat, penggunaan obat-obatan, dan penyakit bawaan dapat menyebabkan perubahan hormon pada pria. Hormon yang berubah ini juga meningkatkan produksi hormon DHT, sehingga rambut mudah rontok.
- Rokok. Rambut Anda membutuhkan asupan yang kaya oksigen. Sementara, rokok membuat kadar oksigen dalam darah berkurang. Karbon monoksida yang dihirup juga membuat rambut Anda menjadi tidak sehat. Selain itu, nikotin dapat menghambat pertumbuhan rambut Anda.
Untuk mengatasi kebotakan dini pada pria, Dr. Ferrari menyarankan agar mereka menjalani gaya hidup lebih sehat. "Tidur minimal 7 jam sehari, minum air mineral minimal 1 jam sekali, dan mengonsumsi makanan yang kaya protein dapat membantu mencegah terjadinya premature balding," tegasnya. (Lydia Natasha Hadiwinata/DC/Dok. Freedigitalphotos)