Memasuki trimester terakhir, bumil rentan mengalami sciatica. Apa itu sciatica?
Sciatica timbul dari peradangan saraf sciatic yang terdapat pada bagian bawah punggung hingga kaki. Nah, sciatica ini timbul apabila saraf yang bertugas memberi rangsang rasa sensasi pergerakan otot itu meradang akibat tertekan.
Rasa nyeri akibat sciatica menjalar dari punggung bawah hingga ke paha, betis, tumit, dan telapak kaki baik pada satu sisi maupun kedua sisi kaki. Rasa nyeri tersebut bisa “tumpul” seperti kram atau “tajam” seperti ditusuk-tusuk dan terbakar, terus-menerus atau pun hilang-timbul tetapi semakin lama semakin parah. Rasa nyeri dapat meningkat saat Anda duduk, batuk, bersin atau tertawa. Sebaliknya, berjalan, rebahan, dan gerakan yang meregangkan tulang punggung (seperti mengangkat bahu) mungkin mengurangi nyeri. Gangguan ini biasanya muncul pada trimester ke-3. Sciatica bisa berlangsung hingga beberapa bulan setelah persalinan. Rasa sakitnya akan berangsur menghilang ketika bobot tubuh Anda kembali normal.
Tekanan yang menyebabkan peradangan tersebut berasal dari beban yang harus disangga ibu hamil. Ukuran perut yang semakin membesar otomatis menambah berat badan. Hal itulah yang menjadi awal mula saraf sciatic terjepit dan meradang. Peradangan saraf itu dapat menghasilkan dampak sakit punggung luar biasa. Biasanya, sciatica pada kehamilan juga terjadi karena beberapa hal:
1. Peningkatan jumlah cairan dalam tubuh.
2. Ukuran perut dan payudara yang membesar membuat pusat gravitasi Anda berubah lebih ke depan. Hal ini bisa menyebabkan otot-otot di daerah bokong dan pelvic/panggul menegang hingga menjepit saraf sciatic.
3. Ketika janin sudah berada di posisi lahir yang benar di trimester ke-3, kepalanya bisa saja tertopang di atas saraf hingga menyebabkan sakit yang luar biasa di bokong dan kaki. (OCH/ Dok. M&B UK)