Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Nyamuk, Hewan Paling Mematikan di Dunia

Nyamuk, Hewan Paling Mematikan di Dunia

Kebanyakan orang beranggapan bahwa hewan bergigi tajam dan berada di rantai makanan paling atas adalah hewan-hewan yang paling mematikan. Namun, berdasarkan jumlah kematian yang diakibatkan oleh hewan, ternyata nyamuk yang berbadan kecil lah yang menjadi juaranya!

 

Malaria, penyakit yang dibawa oleh nyamuk, membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahunnya. Dan, hampir 200 juta orang menderita akibat hewan ini setiap harinya. Jumlah itu jauh lebih banyak daripada korban yang digigit buaya atau serigala.

 

Bill Gates mengunggah infografik dalam blognya dengan judul 15 hewan paling mematikan di seluruh dunia, yang dibuat berdasarkan jumlah manusia yang meninggal akibat melakukan kontak dengan mereka setiap tahunnya. Dalam data tersebut, nyamuk berada di daftar pertama sebagai hewan pembunuh paling sadis.

 

“Penyakit malaria mengancam setengah dari populasi dunia dan menyebabkan kerugian milyaran dollar akibat hilangnya produktivitas banyak orang,” tulis Bill dalam blognya. Ia dan Melinda Gates Foundation sudah lama bekerja untuk menekan angka kematian akibat malaria, termasuk penyakit lain yang dibawa oleh nyamuk, seperti demam berdarah, demam kuning, dan encephalitis (radang jaringan otak).

 

“Ketika musim kawin, jumlah nyamuk melebihi semua hewan di dunia. Mereka memengaruhi populasi manusia dalam skala besar, kebanyakan dalam zona penyakit malaria, yang kebanyakan dialami oleh orang-orang di pedalaman, di mana iklimnya jauh lebih ramah untuk mereka tinggal,” tambah Bill, seperti dikutip melalui Daily Mail.

 

Ikan hiu membunuh 10 orang, singa 100 orang, dan buaya 1.000 orang per tahunnya. Sedangkan, manusia yang meninggal akibat pembunuhan dan peperangan adalah sekitar 475.000 orang. Urutan ke-3 dipegang oleh ular yang mematikan sekitar 50.000 orang setiap tahunnya . Sementara, anjing melalui penyakit rabies berada di urutan ke-4, dengan jumlah 25.000 orang meninggal setiap tahunnya. (Sagar/DC/Dok. Gatesnotes/SweetCrisis/Freedigitalphotos)