Ibu hamil memang perlu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mempersiapkan tubuh menjelang persalinan dan menyusui. Namun, sebuah pendapat mengungkapkan bahwa Anda justru disarankan untuk membatasi porsi makan menjelang persalinan.
Dilansir dari M&B Australia, saat Si Kecil mulai mencari jalan lahir, Anda sebaiknya tidak makan terlalu banyak. Jika ingin mengonsumsi camilan, pilihlah yang sehat dan dapat meningkatkan energi saat persalinan. Anda juga harus memenuhi kebutuhan cairan untuk menghidrasi dan menjaga energi saat persalinan.
Anda disarankan untuk tidak terlalu banyak makan atau terlalu kenyang jelang persalinan, karena makanan yang belum sempat dicerna dengan baik dikhawatirkan akan naik ke paru-paru jika dilakukan tindakan darurat, seperti Caesar dan proses anestesi. Sebuah lembaga kesehatan internasional, Cochrane Library, menuliskan dalam situs resminya, sifat asam dari cairan lambung dan adanya partikel makanan yang sangat berbahaya berpotensi menyebabkan gangguan pada paru-paru, bahkan kematian.
Pendapat tersebut juga didukung oleh lembaga kesehatan Australia, Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists (RANZCOG). Mereka percaya calon ibu harus mencukupi asupan air mineral dan membatasi konsumsi makanan mereka. Cara ini diharapkan dapat mengurangi risiko aspirasi pneumonitis, yaitu infeksi paru-paru yang disebabkan oleh terhirupnya bahan tertentu ke saluran pernapasan.
Namun seiring perkembangan ilmu kesehatan yang terus maju, kasus kematian akibat aspirasi pneumonitis dilaporkan menurun. Dan yang terpenting, jaga kondisi fisik dan asupan yang Anda konsumsi agar lebih siap menghadapi persalinan. Jika ragu, konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan. (Aulia/DC/Dok. M&B)