Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Kehamilan Bahagia Berdampak Baik bagi Janin

Kehamilan Bahagia Berdampak Baik bagi Janin

Apa yang dimakan ibu hamil, menjadi asupan bagi janin yang sedang dikandung. Namun ternyata, tak hanya itu saja. Perasaan ibu hamil pun bisa dirasakan Si Kecil. Penelitian menyebutkan bahwa ibu yang menjalani kehamilan dengan bahagia, lebih berpeluang melahirkan anak yang ceria dan patuh. Sebaliknya, ibu yang selama kehamilan menemui masalah berat dan stres, berpotensi melahirkan anak dengan masalah perilaku dan cenderung tantrum. Lantas, apa yang bisa Anda lakukan untuk menjalani kehamilan dengan bahagia? Simak tips berikut!

 

1. Berinteraksi dengan Janin
Tahukah Anda bahwa janin dapat merespons stimulasi yang Anda berikan? Stimulasi ini dapat diberikan dengan beragam cara, seperti mengelus perut, mengajaknya berbicara, membacakan buku cerita, memperdengarkan musik atau ayat-ayat Al-Quran. Pada usia kehamilan 27 minggu, janin sudah dapat merespons cahaya dari luar. Saat Anda bermain cahaya dari lampu senter, janin akan merespons dengan gerakan, seperti tendangan, pukulan, dan lainnya. Sangat penting bagi Anda untuk menghitung gerakan janin. Hal ini untuk memonitor keadaannya di dalam sana. Jika ia tidak bergerak seperti biasa, Anda akan segera tahu ada yang tidak beres dengan kondisinya.

 

2. Jauhi Orang-Orang yang Berpikir Negatif
Agar perasaan Anda selalu positif, hindari hal yang negatif selama hamil. Jangan bertanya mengenai pengalaman melahirkan orang lain, apalagi yang traumatis. Pikiran positif membantu Anda tetap tenang dan tidak mudah khawatir.

 

3. Lakukan Aktivitas Menyenangkan
Anda dapat melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama suami di akhir pekan. Anda juga bisa melakukan kegiatan yang menyenangkan di dalam rumah, seperti membaca buku, memasak resep baru, atau movie marathon.

 

4. Babymoon
Jika kondisi kehamilan Anda baik-baik saja, tak ada salahnya merencanakan liburan berdua bersama suami. Manfaatkan masa-masa liburan ini untuk bersantai dan bermesraan dengannya. Ingat, setelah Si Kecil lahir, Anda mungkin tak akan memiliki masa-masa liburan hingga 3 tahun mendatang.

 

5. Istirahat
Ibu hamil umumnya lebih cepat lelah. Sebenarnya, rasa letih saat hamil diakibatkan oleh peningkatan hormon progesteron yang mempunyai efek depresan pada susunan saraf, sehingga menyebabkan kantuk secara alami. Akibatnya, ibu hamil sering mengantuk dan membutuhkan tidur lebih banyak daripada biasanya. Untuk mengatasinya, susun prioritas harian Anda. Kurangi aktivitas yang terlalu melelahkan. Dan ketika tubuh memberikan tanda-tanda letih, segeralah beristirahat. (VH/Aulia/DC/Dok. M&B)

 

Baca tips lainnya agar bisa menjalani kehamilan dengan bahagia dalam artikel Mother&Baby edisi Desember 2015!