Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Kaleidoskop 2015 Keluarga Kami

Kaleidoskop 2015 Keluarga Kami

Tahun 2015 sudah memasuki bulan terakhirnya. Selayaknya orang (tua) lain, saya pun berseru lantang, “Ah gila, masa sih udah mau kelar saja 2015? Enggak terasa, ya!”, sambil berpikir apakah saya sempat tidur siang setidaknya sekali di tahun ini. Jawabannya, tentu tidak. Mungkin karena itu, tahun ini berlalu begitu cepat. Saking seringnya mengantuk, semua seperti blur bercampur menjadi satu rangkaian hari tanpa henti.

 

Namun, setelah meminum secangkir kopi hitam dan mencoba  mengingat (dengan melihat posting-an foto di Facebook dan Instagram), ternyata cukup banyak kejadian selama tahun 2015 yang selamanya akan berdampak pada masa depan keluarga kecil kami.

 

Januari

Anak perempuan ke-2 kami lahir, Filippa Dru Amari. Segalanya tak semudah dulu, sekarang jumlah anak sudah menyamai jumlah orangtua. The game just changed.

 

Februari

Dua anak dalam 1 rumah. Yang artinya, 1 sakit, yang 1 akan menyusul sakit dalam bilangan menit. Parenting mode on harus naik level. Bak anggota SWAT, tidak ada waktu dan ruang untuk panik, hanya ada waktu untuk solusi dan tetap tenang.

 

Maret

Saya menangis terharu saat mengantar Lilou anak pertama kami di hari pertama sekolah kelas Pre-Kindienya. Entah bagaimana nanti bentuk saya saat acara wisuda kuliahnya, bisa-bisa menangis histeris dan bikin Lilou malu di depan teman-temannnya.

 

April

Lilou berulangtahun ke-3. Dan, untuk pertama kalinya sudah bisa request secara spesifik kado yang diinginkan. Playdoh seri Cupcakes. Ia tahu persis seperti apa bentuk packaging-nya dan apa saja isinya, jadi tak ada celah bagi kami untuk mangkir. Jadi menyesal memperkenalkan ia pada Youtube.

 

Mei

Saya pertama kali merasakan liburan sendiri tanpa anak-anak (sebenarnya keluar kota untuk urusan pekerjaan, tapi saking girangnya saya berkesempatan untuk bisa menikmati momen di kamar mandi sendirian tanpa direcok anak, saya menyebutnya liburan). Dan, sayapun akhirnya merasakan arti rasa rindu yang sesungguh-sungguhnya. Bahkan rindu direcok di kamar mandi.

 

Juni

Merayakan anniversary pernikahan ke-5. Makan malam romantis bersama suami. Tadinya mau disambung nonton bioskop, tapi sudah terlalu ngantuk. Usia gak bisa bohong.

 

Juli

Pippa berhasil lulus ASI eksklusif. Dan, saya pun berharap dengan ini berarti Pippa akan tidur lebih lama di malam hari. Tentu saja harapan ini tidak terwujud.

 

Agustus

Kembali mengalami drama tahunan: Balada 'nannyless', nanny tidak kembali setelah pulang kampung libur lebaran. Kali ini hati kami sudah beku, mati rasa akibat kekecewaan berulang, dan kami pun laksana robot sudah langsung bisa menuju fase “Ok! Who’s next”. #soktabah #padahalbaper

 

September

Lilou pertama kalinya pentas balet. Kami sebagai orangtua menitikkan air mata saat menontonnya. Terharu karena melihat gadis kecil kami beraksi di atas panggung. Juga karena mengingat harga tiket ratusan ribu seorang yang  kami bayar untuk penampakan Lilou selama 54 detik dari total pertunjukan selama 2 jam.

 

Oktober

Si Papa berhasil menyelesaikan full marathon pertamanya, disambut di garis finish oleh kedua anak dan saya, istrinya. Saya bersorak untuknya, juga untuk ribuan orangtua dari toddler lainnya yang berhasil menyelesaikan marathon. Luar biasa usaha mereka untuk sekadar mendapatkan beberapa jam momen tenang sendiri. Hebat.

 

November

Pertama kalinya kami sebagai 'family of four' bepergian ke luar negeri. Penerbangan 13 jam sekali jalan, ke negara dengan suhu rata-rata 0 derajat celcius, kemana-mana menggunakan angkutan umum, dan adik Pippa sedang tumbuh gigi. Perjalanan Frodo ke Gunung Mordor pun akan terasa seperti jalan-jalan santai setelah ini.

 

Desember

Natal pertama dengan 2 anak. Kami tidak sabar mengajak Lilou ikut menghias pohon Natal. Dan, menyaksikan Pippa menghancurkan semuanya :’)

*******************************************************************************

 

Menilik semua kenangan yang terlewati, kami pun sadar bahwa memang benar, sehubungan dengan kenangan keluarga, kita takkan mengingat benda-benda yang kita dapatkan, hadiah apa yang kita berikan, dan kemewahan apa yang kita nikmati. Tapi, rasa bahagia dan kebersamaan hangatlah yang akan terus teringat dalam memori. Kecuali Lilou, ia sudah berulang-ulang mengatakan terserah merayakan Natal di mana, yang penting kadonya Little Pony, edisi Rainbow Dash. (Cisca Becker/SR/Dok. Pribadi)