Baylin Carmichael terlahir sebagai anak laki-laki dari pasangan Scotty dan Kirra. Namun ketika berusia 6 tahun, ia membuat satu keputusan besar, ia ingin menjadi anak perempuan. Ia pun berusaha menarik-narik penisnya dan menolak minum air selama di sekolah agar tidak perlu buang air kecil, karena ia tidak mau masuk toilet laki-laki.
“Sejak balita, ia memang lebih memilih mainan dan pakaian perempuan. Ketika bercermin, Baylin pun sering mengatakan kepada saya bahwa ia anak perempuan. Suatu hari, ia pernah bertanya apakah ia akan memiliki kumis dan janggut seperti ayahnya ketika dewasa kelak. Saat saya mengatakan ya, Baylin langsung menangis histeris. Ia bertanya mengapa ia tidak dilahirkan sebagai anak perempuan dan apakah penisnya akan hilang,” ungkap Kirra kepada Daily Mail Australia.
Kirra tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan Baylin. Puncaknya, Baylin mulai menyakiti diri sendiri dan Kirra yakin hal itu tidak normal, sehingga ia butuh bantuan ahli. “Baylin pernah berusaha menarik-narik penisnya sampai bengkak dan infeksi. Ia juga terpaksa tidak bersekolah selama seminggu, karena mengalami dehidrasi. Baylin menolak minum, karena tidak mau menggunakan toilet laki-laki di sekolah,” jelasnya.
Setelah berkonsultasi dengan spesialis gender, Baylin didiagnosis mengalami gender dysphoria. Seluruh keluarga mulai memanggilnya Briella dan membelikannya berbagai keperluan perempuan. Para staf di Cranbourne South Primary School, tempat Baylin bersekolah pun membentuk program Safe Schools, untuk membantu para siswa mengerti tentang homoseksual, transgender, dan keberagaman gender.
Kirra menuturkan, “Sebelumnya Baylin tidak memiliki teman karena ia sangat pemalu, pendiam, dan murung. Setelah menjadi Briella, ia mau berkumpul dengan teman-teman perempuannya dan memiliki sahabat. Ia benar-benar berlaku seperti anak perempuan. Saya melihatnya menari dan bernyanyi. Ia benar-benar anak yang berbeda.”
Selanjutnya, keluarga akan mengubah nama Baylin menjadi Briella ke kantor catatan sipil. Kirra tahu ini tidak mudah, namun ia akan berusaha mewujudkannya demi Baylin. “Orang-orang tidak mengerti betapa sulitnya kami melalui semua ini. Saya sering menangis dan tidak bisa tidur. Saya terus berpikir apakah ini hal yang tepat,” ujar Kirra. (Sagar/DC/Dok. Supplied/Daily Mail UK)