Katarak atau kekeruhan lensa mata adalah salah satu penyebab kebutaan tertinggi di dunia. Setiap tahun, diperkirakan ada 1 penderita baru katarak di antara 1.000 orang. Berdasarkan data dari WHO (2012) dan Global Data on Visual Imapirment (2010), persentase katarak sebagai penyebab kebutaan adalah 51 persen.
Di Indonesia sendiri, jumlah penderita katarak menempati posisi ke-3 di dunia dan nomor 1 di Asia Tenggara. Dokter Johan A. Hutauruk, Sp.M, Direktur Utama RS Mata JEC Kedoya, menyebutkan, “Setiap orang pasti mengalami katarak. Namun, pada umumnya baru dialami saat lanjut usia. Rata-rata orang Indonesia mulai mengalami katarak di usia 56 tahun.”
Kendati demikian, dr. Johan menjelaskan tidak menutup kemungkinan orang-orang di usia muda juga mengalami katarak, bahkan bayi sekali pun. “Bayi baru lahir juga bisa mengalami katarak. Ini terjadi jika Sang Ibu di kehamilannya terkena infeksi rubella, kekurangan gizi, atau tidak menjaga pola makan," ungkapnya. Untuk menghindari katarak di usia muda, ia menyarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti tidak merokok, menjaga asupan makanan dan minuman, serta berolahraga.
“Sebenarnya, boleh-boleh saja mengonsumsi junk food sesekali, tetapi harus diimbangi dengan makanan sehat lainnya. Sementara, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan secara rutin ke bidan atau dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi,” ujar dr. Johan saat ditemui dalam konferensi pers Bakti Katarak Ulang Tahun Jakarta Eye Center (JEC), bersama Harley Owners Group (HOG) dan MedDocs. (Sagar/DC/Dok. Stockimages/Freedigitalphotos)