Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, 1 dari 5 orang di Indonesia terkena anemia. Menurut Dr. dr. Yustina Anie Indriastuti, Msc, Sp.GK, dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), anemia merupakan suatu kondisi tidak sehat di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah seseorang lebih rendah dari standar normal.
Klasifikasi anemia dari WHO pada 2011, kadar Hb normal setiap populasi adalah:
- Balita usia 6-59 bulan: 11,0
- Anak 6-11 tahun: 11,5
- Anak 12-14 tahun: 12,0
- Wanita usia subur dan sedang tidak hamil: 12,0
- Ibu hamil: 11,0
- Laki-laki di bawah usia 15 tahun: 13,0
Selain Hb di bawah normal, penderita anemia umumnya selalu merasa lesu, letih, lemah, lelah, lalai, sakit kepala, pusing seolah berputar-putar, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, serta sulit berkonsentrasi. Pada keadaan yang lebih berat, wajah, mata, bibir, kulit, kuku, dan telapak tangan akan kelihatan pucat.
Doktor Anie menjelaskan, anemia berdampak pada daya tahan tubuh, sehingga rentan terserang penyakit dan infeksi. Ia pun menambahkan, “Hb adalah zat yang bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh sel tubuh. Bila menderita anemia, otak akan mengalami kekurangan oksigen. Akibatnya, kecerdasan berpikir pun menurun. Bagi anak-anak anemia, mereka akan kesulitan menerima pelajaran dan prestasi mereka memburuk.” (Sagar/DC/Dok. M&B)