Pertumbuhan tulang anak sudah dimulai sejak dalam kandungan, Moms. Di usia kehamilan tiga minggu, kedua sisi tubuh embrio ditumbuhi suatu tonjolan kecil yang merupakan cikal bakal tangan. Selang beberapa hari kemudian, saat tunas tangan memipih, pada kedua sisi tubuh sebelah bawah muncul tonjolan serupa yang merupakan cikal-bakal kaki. Ingin tahu apa saja yang terjadi dalam pertumbuhan tulang Si Kecil? Mari kita simak!
0-6 bulan
Menurut Dr. Agung Darmanto, Sp.A, pertumbuhan tulang anak akan berlangsung sangat pesat di usia ini. Rata-rata pertambahan tinggi badan bayi di usia ini adalah 5cm, berat badan bertambah 0,5kg, dan lingkar kepala naik sekitar 2cm per bulan pada usia 0-3 bulan. Selanjutnya, di usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulannya.
6-12 bulan
Di usia ini, bentuk, proporsi, dan kepadatan tulang mencapai kesempurnaan. Nah, untuk pertumbuhan tulang yang maksimal, anak perlu mendapat asupan kalsium. Menurut Dr. Agung, vitamin D sangatlah diperlukan, dan vitamin D terbaik adalah sinar matahari pagi. Karena itu, ia menyarankan agar Si kecil mendapat paparan sinar matahari pagi 15 per hari. "Lakukan olahraga pagi. Jadi, selain menyerap matahari, tubuh Si Kecil juga diperkuat," ujarnya.
12-24 bulan
Menjelang usia 2 tahun, pertumbuhan tinggi anak tidak akan terlau pesat. Dalam sebulan, biasanya kenaikan tubuh hanya sekitar 1 cm. Memasuki usia 2 taun, pertumbuhan rata-rata anak sebanyak 6-10 cm per tahun. Anak akan mencapai kurang lebih setengah dari tinggi badan saat ia dewasa nanti, Moms. Namun bisa saja pertumbuhannya melesat bila Anda memberi rangsangan pertumbuhan. Hanya saja, Anda tak bisa melawan masalah genetik.
24 bulan ke atas
Pertumbuhan tulang Si Kecil masih akan terus berlangsung. Di atas usia batita, anak akan memasuki tahap pertumbuhan pra pubertas. Di tahap ini, pertumbuhan tinggi badan mulai melambat. Rata-rata pertambahan tinggi tubuh hanya 5-7 cm per tahun. Namun perlu Moms ingat, pertumbuhan tulang tidaklah hanya mengukur tinggi. Kepadatan tulang juga perlu diperhatikan, lho. Bila tulangnya padat, ia akan terhindar dari risiko osteoporosis. Jadi pastikan asupan vitamin D-nya terjaga ya, Moms. (Lydia Natasha/TW/Dok. M&B UK)