Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

4 Cara Atasi Pernikahan 'Hambar' setelah Memiliki Anak

4 Cara Atasi Pernikahan 'Hambar' setelah Memiliki Anak

Setelah kehadiran Si Kecil, hidup Anda dan suami pasti mengalami banyak perubahan, dari kurang tidur sampai naiknya biaya belanja bulanan. Pernikahan pun kadang terasa 'hambar', karena Anda dan suami sibuk mengurus Si Kecil, rumah, dan pekerjaan. Berikut beberapa tips untuk mengatasi kondisi tersebut seperti dilansir dari situs parent.com.

 

1. Perbedaan pola asuh

Anda dan suami mungkin sudah berdiskusi tentang cara mendidik dan membesarkan Si Kecil sejak ia masih dalam kandungan. Tetapi, bagaimana jika kenyataannya tidak semulus itu? Misalnya, saat Si Kecil rewel dan Anda kelelahan karena kurang tidur, Anda dan suami pun akan berdebat tentang perlu tidaknya ia diberi empeng agar kembali tenang.

 

Saat hal ini terjadi, kedua belah pihak sebaiknya berkompromi dan diskusikan dengan ahli, seperti dokter anak atau bidan. Anda dan suami juga dapat membaca buku dan artikel tentang isu tersebut bersama-sama, baik yang pro maupun kontra. Lalu, diskusikan mana yang paling cocok untuk keluarga Anda.

 

2. Seks

Setelah memiliki anak, frekuensi Anda untuk bermesraan dengan suami pun akan berkurang. Anda mungkin merasa terlalu lelah untuk mengganti baju yang terkena muntahan Si Kecil dengan lingerie seksi favorit suami. Sebelum itu terjadi, cobalah untuk merencanakan waktu intim bersama suami.

 

Titipkan Si Kecil selama beberapa jam kepada pengasuh atau keluarga. Berdandanlah dan lakukan kencan dengan suami seperti saat Anda belum memiliki Si Kecil. Akhiri sesi kencan dengan berhubungan intim bersama suami. Jangan lupa bersihkan kamar dari mainan dan perlengkapan Si Kecil ya, Moms! Benda-benda tersebut dapat menurunkan mood Anda dan suami untuk bermesraan.

 

3. Couple time

Obrolan Anda dan suami tentu berubah sejak Si Kecil lahir. Obrolan-obrolan kecil tentang acara favorit atau politik tergantikan dengan urusan imunisasi dan belanja perlengkapan bayi yang tidak ada habisnya. Menurut Carol Ummel Lindquist, PhD, penulis buku Happily Married with Kids, Anda perlu meluangkan waktu berdua dengan suami dengan tidak membicarakan urusan rumah tangga. Diskusikanlah hal lain yang menurut Anda menarik, seperti isu terbaru atau 'gosip' tetangga.

 

Selain itu, Carol juga mengatakan bahwa ibu sebaiknya memiliki waktu untuk dirinya sendiri. “Jangan melihat hal itu sebagai sesuatu yang buruk. Lihatlah sebagai cara agar Anda kembali bersemangat dan bahagia,” ujar Carol. Hal ini juga berlaku untuk suami, berikan ia waktu untuk menikmati hobinya.

 

4. Uang

Pengeluaran Anda tentu berbeda setelah memiliki anak dan Anda mungkin khawatir, apakah penghasilan Anda dan suami cukup untuk menghidupi keluarga. “Banyak orang merasa mereka tidak memiliki cukup uang untuk menghidupi keluarganya dan menjadi panik. Anda tentu tidak akan melepaskan emosi tersebut kepada Si Kecil, tetapi ke pasangan Anda,” ungkap Gayle Peterson, PhD, ahli terapi keluarga.

 

Oleh karena itu, sebaiknya Anda memikirkan terlebih dahulu, apa yang sebenarnya ada di benak Anda, baru diskusikan dengan suami untuk mencari solusi yang terbaik. Anda juga harus menerima kenyataan bahwa keuangan Anda tidak sebebas dulu lagi. Anda harus memilih, membeli keperluan Si Kecil atau liburan ke luar kota. Diskusikan hal-hal semacam itu dengan suami sebelum memutuskannya. (Nadia/DC/Dok. M&B UK)